Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Co-Founder & CEO Modalku Raih Penghargaan Tokoh Penggerak Fintech dari OJK

Co-Founder & CEO Modalku Raih Penghargaan Tokoh Penggerak Fintech dari OJK Kredit Foto: Modalku
Warta Ekonomi, Jakarta -

Co-Founder & CEO Modalku, sekaligus Ketua Klaster Pendanaan Produktif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Reynold Wijaya, menerima penghargaan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai Tokoh Penggerak Fintech dalam Mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Penghargaan diberikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, dan dilakukan di hadapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021 yang bertajuk "Momentum Reformasi Ekonomi Nasional yang Inklusif".

Baca Juga: Modalku Beri Fasilitas Pinjaman Tanpa Agunan hingga Rp250 Juta

Penghargaan ini juga mengawali tahun kelima Modalku berkontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Selama tahun 2020, Modalku tetap konsisten dalam mendukung UMKM untuk mengembangkan bisnisnya serta bertahan dalam kondisi pandemi dengan menyediakan akses pendanaan.

Beberapa inovasi produk baru diluncurkan untuk menjawab kebutuhan industri yang sedang membutuhkan dukungan, seperti industri kesehatan dan pengusaha online. Selain itu, Modalku menyediakan solusi bagi UMKM yang terdampak bisnisnya melalui proses restrukturisasi. Hal ini merupakan bagian dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya, merasa terhormat dan mengucapkan terima kasihnya kepada OJK yang telah mengawasi dan memimpin industri fintech peer-to-peer (P2P) lending. Hanya dalam 4 tahun, lanjutnya, industri ini bisa berkembang dengan baik dan menjadi contoh bagi banyak negara lain.

"Hal ini tentu tidak lepas dari dukungan AFPI yang selalu mewadahi kebutuhan pelaku usaha P2P lending. Arahan OJK untuk selalu bisa meningkatkan kualitas dan kontribusi P2P lending, khususnya di pendanaan produktif, akan kami dukung penuh. Bersama dengan teman-teman di UMKM, kami berharap bisa membangun Indonesia yang lebih jaya," kata Reynold dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (18/1/2021).

Grup Modalku menutup tahun 2020 dengan pencapaian penyaluran pinjaman sebesar lebih dari Rp20 triliun kepada lebih dari 3,5 juta jumlah transaksi pinjaman UMKM di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Pencapaian ini bertumbuh hampir 2 kali lipat dibanding tahun 2019. Dinamika perekonomian yang terjadi selama tahun 2020 turut memengaruhi kondisi bisnis di Modalku ketika para peminjam juga turut terdampak bisnisnya. Namun, Modalku secara aktif berusaha menyediakan solusi terbaik untuk bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada.

Sepanjang tahun 2020, lebih dari 80% jumlah transaksi pinjaman disalurkan kepada pengusaha online yang sedang berkembang pesat. Selain itu, produk invoice financing juga tetap berkembang dan diminati oleh UMKM. Dari segi industri, sektor perdagangan baik itu besar maupun eceran masih mendominasi portofolio penyaluran pinjaman Modalku, terutama FMCG (Fast Moving Consumers Good) karena konsumen lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan yang esensial, seperti makanan sehingga industri ini memiliki permintaan yang kuat. Penyaluran ke industri kesehatan juga terus berkembang seiring dengan adanya beberapa kolaborasi dengan sektor terkait.

Tahun 2021 diharapkan menjadi tahun yang berpotensi bagi kebangkitan ekonomi di Indonesia serta perkembangan bisnis Modalku. Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan, mengatakan, "Penetrasi digital yang terus meningkat juga menjadi potensi bagi bisnis Modalku di mana masyarakat sudah lebih paham mengenai manfaat fintech."

Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: