Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bedanya Kebocoran Data Denny Siregar dengan Tokopedia-Bukalapak

Bedanya Kebocoran Data Denny Siregar dengan Tokopedia-Bukalapak Kredit Foto: Twitter/dennysiregar7
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebocoran data pribadi yang dialami konsumen tiga perusahaan teknologi Indonesia: Telkomsel, Tokopedia, dan Bukalapak, dinilai sebagai kasus yang berbeda. Sebab, operator telekomunikasi pelat merah itu sudah menerapkan standard operating procedure (SOP) terhadap data pribadi konsumennya.

Hal tersebut diungkapkan oleh pakar keamanan siber Ruby Alamsyah. Menurutnya, kebocoran data pribadi dalam kasus Telkomsel terjadi lantaran petugas layanan pelanggan (customer service) yang melakukan pelanggaran. Sementara, kebocoran data pribadi yang dialami dua startup unicorn Indonesia, Tokopedia dan Bukalapak, murni pembobolan data server internal.

Baca Juga: Waspada! Pakar Temukan Trojan Baru yang Curi Data Aplikasi Bank

"Toh, keduanya kini sudah melaporkan pembobolan IT internal mereka oleh hacker ke Polri," kata Ruby, Senin (20/7/2020).

Lebih lanjut ia menuturkan, petugas customer service memang diberikan akses terbatas terhadap data pribadi konsumen. Tujuannya untuk memberikan pelayanan jika terjadi kehilangan kartu atau kendala lainnya.

Human fraud

"Apa yang dialami Telkomsel adalah karyawan yang diberikan akses terbatas tersebut melakukan tindakan ilegal dengan memfoto data pribadi korban pakai ponsel. Setelah itu, pelaku mengunggah melalui media sosial ke akun tertentu. Di sini saya melihat sebagai kesalahan oknum, bukan perusahaan. Artinya, human fraud," jelas dia.

Ruby juga mengungkapkan bahwa Telkomsel telah memproteksi sistem agar petugas layanan pelanggan tidak bisa melakukan tangkapan layar (capture) atau menyalin (copy paste) data. Sebab, berdasarkan pemaparan Bareskrim Polri, data yang tersebar di dunia maya bukan berasal dari server Telkomsel.

"Tapi sudah diketik ulang oleh orang tertentu. Setelah diketik ulang, pemilik akun Twitter @opposite6890 menyebarkannya. Jadi, saya jelaskan di sini. Kasus Telkomsel dengan Tokopedia dan Bukalapak jauh berbeda. Mereka (Tokopedia dan Bukalapak) sebenarnya sudah takut akan gugatan class action sehingga melapor polisi," ujar Ruby.

Seperti diketahui, baru-baru ini Tokopedia dan Bukalapak telah diretas oleh hacker. Data pribadi pelanggan mereka diambil oleh peretas yang berhasil masuk ke server mereka. Atas serangan siber tersebut, keduanya melaporkan kasus ini ke polisi sebagai korban.

Sebelumnya, Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Reinhard Hutagaol menyatakan, pelaku dugaan kasus pembobolan data pribadi pegiat media sosial Denny Siregar dari database Telkomsel merupakan pegawai yang dipekerjakan dengan sistem alih daya (outsourcing) dari GraPARI Tekomsel di Rungkut, Surabaya, Jawa Timur berinisial FPH.

Ia juga mengungkap tangkapan layar dari akun Twitter @opposite6890 yang menunjukkan seolah adalah pembobolan sistem internal adalah suatu rekayasa. "Foto yang beredar di media sosial mengenai kebocoran data pribadi korban bukan berasal dari server Telkomsel," paparnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: