Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Startup Esport: Induk Usaha EVOS Disuntik Modal Rp177 Miliar, Mau Buat Apa?

Kisah Startup Esport: Induk Usaha EVOS Disuntik Modal Rp177 Miliar, Mau Buat Apa? Kredit Foto: EVOS eSports
Warta Ekonomi, Jakarta -

Induk usaha EVOS Esports, Attention Holdings (ATTN) telah menghimpun 12 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp177 miliar, dalam putaran pendanaan Seri B.

Mengutip laman KrAsia, Jumat (16/10/2020, Korea Investment Partners memimpin putaran pendanaan tersebut. Mirae Asset Ventures, Woowa Brothers, Indogen Capital, beberapa bisnis keluarga di Asia Tenggara dan Jepang, serta Insignia Ventures Partners juga terlibat dalam pendanaan itu.

Nah, EVOS Esports mengaku akan menggunakan modal terbaru itu untuk membangun kapasitas teknologinya. "Kami akan meluncurkan anak perusahaan baru bernama Attention Tech dan merilis platform teknologi pada 2021," ujar Kepala Strategi EVOS Esports, Teng Jen Ang.

Baca Juga: Zoom Rilis Fitur OnZoom, Bisa Buat Raup Cuan dari Acara Virtual!

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Sebab dari Gangguan Twitter Pagi Ini

Induk usaha EVOS, ATTN, bermaksud memaksimalkan peluang industri esports. Asal tahu saja, estimasi pertumbuhan pendapatan esports global menyentuh angka 15%. Sementara di Asia Tenggara, prediksi pertumbuhannya mencapai 24%.

CEO ATTN, Ivan Yeo berkata, "karena negara tempat kami beroperasi secara mayoritas masih belum tersentuh, kami bermaksud memaksimalkan peluang untuk meluncurkan esports pertama di kawasan ini."

Sebagai gambaran bisnis, pendapatan dari unit livestreaming ATTN telah bertumbuh dua kali lipat sejak awal 2020.

Berdiri pada 2017, EVOS Esports menaungi lebih dari 15 tim esports profesional untuk enam gim besar, seperti League of Legends dan Arena of Valor. Perusahaan itu juga berfokus pada pengembangan pemain, manajemen influencer, dan merchandising.

Saat ini, ATTN beroperasi di enam negara, termasuk Singapura, Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Sekadar informasi, negara-negara di Asia Tenggara memang antusias merangkul esports. Jumlah penonton untuk streaming, tayangan ulang, dan konten daring lainnya menyentuh 30 juta pada 2019, meningkat 22% dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Analis Industri Gim, Newzoo, industri esports di Asia Tenggara menghasilkan pendapatan gim sekitar 4,4 miliar dolar AS pada 2019, bertumbuh 16% (yoy). Gim seluler menyumbang 3,1 miliar dolar AS atau 70% dari total pendapatan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: