Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OVO Incar Transaksi di Pasar Tradisional

OVO Incar Transaksi di Pasar Tradisional Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemain uang elektronik, OVO, terus membidik pasar tradisional untuk bisa meningkatkan transaksi. Salah satunya, OVO mencoba melakukan penetrasi digital ke pasar tradisional Bersehati, Manado, Sulawesi Utara.

Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan inisiatif dalam mendukung UMKM dan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Salah satu cara yang dilakukan adalah terus-menerus mengedukasi, mempromosikan, dan mengajak masyarakat untuk mengadopsi pembayaran nirsentuh sebagai salah satu upaya menjaga protokol kesehatan.

Baca Juga: Raja Cashback, OVO Catat Kenaikan Sales hingga 30 Persen!

"Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen OVO dalam mendukung inisiatif Digitalisasi Pasar Tradisional," kata Karaniya dalam konferensi pers virtual Jumat (2/10/2020).

Ia berharap, konsumen dan pelaku UMKM dapat terus bertransaksi secara nyaman, tanpa perlu melakukan kontak langsung di tengah pandemi. Hal ini sejalan dengan harapan pemerintah untuk terus menstimulasi pergerakan roda ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menambahkan, pasar tradisional masih menjadi tempat favorit masyarakat dalam memenuhi kebutuhan berbelanja sehari-hari.

"Namun, jangan sampai pasar tradisional malah menjadi lokasi yang berpotensi menyebarkan virus. Maka dari itu, saya mendukung langkah yang dilakukan OVO untuk mendigitalisasi Pasar Bersehati yang merupakan pasar terbesar di Kota Manado ini," ucapnya.

Menurut Jerry, mobilitas dan aktivitas pasar yang penuh kontak fisik harus diubah menjadi mobilitas daring yang bukan saja minim kontak, tapi juga nontunai atau cashless.

"Program digitalisasi pasar, selain membantu meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan, juga akan mentransformasi dan merevitalisasi sistem interaksi masyarakat di pasar tanpa meninggalkan penunjang infrastruktur ekonomi," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: