Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siasat Produsen Rokok Hadapi Pelemahan Daya Beli

Siasat Produsen Rokok Hadapi Pelemahan Daya Beli Kredit Foto: Antara/Aji Styawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Nojorono Kudus, penghasil merek Minak Djinggo dan Clas Mild, siapkan berbagai pembenahan bisnisnya di tengah pandemi covid-19 dan pelemahan daya beli konsumen. Di usianya yang ke-88 tahun, perseroan melakukan berbagai upaya pembenahan.

Mulai dari perbaikan kualitas taste, pembenahan sistem, SDM, hingga meluncurkan produk rokok baru. Semua strategi tersebut diyakini akan menghasilkan peningkatan performa bisnis secara keseluruhan.

Baca Juga: Kebijakan Cukai Rokok Mau Dirombak? Awas, Risiko Pengangguran

Managing Director PT Nojorono Kudus, Arief Goenadibrata mengatakan, berbagai upaya akan lebih digenjot. Pihaknya melihat potensi yang masih bisa diraih.

"Market share produk masih sebesar 2,7% dari total market yang sudah ada. Sedangkan total penjualan kami hingga Agustus 2020 merosot -15,3% dibandingkan Agustus 2019," ujar Arief di Jakarta.

Dampak penurunan industri rokok tentunya turut dirasakan semua perusahaan. Namun persentase penurunan penjualan Nojorono tidak sebesar penurunan industri. Penurunan penetrasi Industri sigaret nasional ini, rupanya membawa dampak yang positif bagi Nojorono.

“Sebetulnya ada sisi positif, karena ternyata ada produk-produk sigaret kami yang justru mengalami peningkatan yang cukup baik. Ini yang diharapkan mampu mendukung pertumbuhan bisnis Nojorono di masa mendatang," ujarnya.

Selain persoalan pandemi covid-19 dan gejolak bisnis, penurunan daya beli masyarakat juga turut mempengaruhi penjualan. Langkah-langkah antisipatif dan pembenahan akan menjadi prioritas dalam menghadapi tantangan global ke depan.

Presiden Direktur PT Nojorono Kudus Stefanus JJ Batihalim juga menambahkan langkah-langkah strategis terus dilakukan secara konsisten dan solid. Karena itu kelanjutan bisnis Nojorono akan tetap bertumbuh, berkembang dan semakin kompetitif.

"Ini akan tercermin pada profitabilitas dan tingkat pertumbuhan bisnis yang tinggi," ujar Stefanus.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: