Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sawit, Hadirkan 5 Solusi untuk Masyarakat dan Ekosistem Dunia

Sawit, Hadirkan 5 Solusi untuk Masyarakat dan Ekosistem Dunia Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meskipun 85 persen dari kebutuhan minyak sawit dunia disumbang oleh Indonesia dan Malaysia, namun manfaat hadirnya kelapa sawit tersebut tidak hanya dirasakan oleh negara yang bersangkutan, tetapi juga mencakup masyarakat dan ekosistem dunia.

Kelapa sawit hadir sebagai solusi atas dilema kebutuhan pangan dan non-pangan serta ekosistem. Mengutip laporan PASPI Monitor, berikut lima solusi yang dihadirkan kelapa sawit.

Pertama, penghematan lahan untuk produksi minyak nabati dunia. Kebutuhan minyak nabati masyarakat dunia sebagai bahan pangan dan non-pangan diperkirakan terus meningkat sekitar 6 juta ton setiap tahunnya. Jika kebutuhan tersebut dipenuhi dari tiga jenis minyak nabati seperti rapeseed, soybean, dan sunflower oil dengan rata-rata produktivitas 0,6 ton minyak per ha, maka tambahan lahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat meningkat sekitar 10 juta ha.

Baca Juga: Di-Framing LSM Antisawit, Ini Upaya Mitigasi & Preventif Karhutla

Namun, jika tambahan kebutuhan minyak nabati tersebut diarahkan ke kebun sawit, maka hanya dibutuhkan sekitar 1,5 juta ha. Tidak hanya itu, produktivitas sawit juga dapat ditingkatkan dari 4 ton minyak per ha menjadi 8 ton minyak per ha.

Kedua, menyediakan minyak nabati dengan harga yang lebih murah dan lebih efisien dibandingkan minyak nabati lainnya. Hal ini tentunya dapat membantu masyarakat dunia yang berpendapatan rendah untuk memperoleh bahan pangan minyak nabati.

Ketiga, menyediakan energi yang hemat emisi atau low carbon. Hal tersebut dikarenakan kelapa sawit dapat diolah menjadi bahan bakar nabati yang hemat emisi dan proses produksi pada kebun sawit yang dapat menyerap kembali karbon dari atmosfer bumi. 

Keempat, membantu negara-negara dunia terutama negara maju seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk mengatasi masalah trade-off food-fuel atau masalah penyediaan pangan dan penyediaan biofuel yang dapat terjamin sekaligus.

Kelima, mengatasi masalah sampah plastik dunia. Hal tersebut dikarenakan biomassa kelapa sawit dapat diolah menjadi bioplastik yang ramah lingkungan dan mudah terurai secara alamiah (biodegradable) sehingga tidak merusak lingkungan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: