Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dato Sri Tahir Jadi Konglomerat Pertama Indonesia yang Tanda Tangani Giving Pledge Bill Gates

Dato Sri Tahir Jadi Konglomerat Pertama Indonesia yang Tanda Tangani Giving Pledge Bill Gates Kredit Foto: YouTube/FEB Unair Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dato Sri Tahir dalam acara 'How to be a Good Entreprenur' yang diselenggarakan Tempo tahun 2019 silam. Ia mengungkap bahwa menurutnya, manusia itu terbagi dari empat level. Level pertama adalah orang yang selalu 'Be Yourself'.

Orang barat selalu menggaungkan 'Be Yourself'. Padahal, bagi Tahir, ini adalah kasta terendah pola pikir manusia. Banyak manusia di kalangan barat yang akhirnya bekerja hanya mengikuti hobi, kesukaan atau passion. Sementara pada level ketiga, manusia bekerja dengan tanggung jawab. Rasa tanggung jawab ini lebih besar dari sekedar bekerja dengan hobi atau passion.

Baca Juga: Punya Reputasi dan Harta, Dato Sri Tahir Tegas Gak Tertarik Terjun ke Politik

Tahir bercerita, ada seorang direktur yang ingin cuti selama satu bulan untuk menjernihkan pikiran karena terlalu stress. Lalu, Tahir menunjukkan bahwa banyak tukang ojek yang bekerja tanpa kenal apa itu stress. Yang mereka tahu hanyalah pergi bekerja untuk membawa pulang uang demi keluarga dan anak-anaknya.

Tahir juga mengisahkan anaknya yang sempat ingin bekerja sesuai passion, tetapi Tahir larang dan berikan satu perusahaan untuk dikelola olehnya. Selang beberapa tahun, anaknya justru sukses dengan bisnis yang dikerjakan. Itu semua karena adanya rasa tanggung jawab. Terlebih anaknya kini sudah menikah dan sudah punya anak. Rasa tanggung jawabnya pun jelas semakin besar.

Namun, rasa tanggung jawab bukanlah level manusia tertinggi. Bagi Tahir, level manusia tertinggi adalah manusia yang visionary. Orang-orang yang visionary inilah yang bisa melihat 100 langkah di depan, sementara teman-temannya hanya melihat 10 langkah di depan. Dan 100 langkah itulah yang menguasai hidup orang itu untuk terus maju dan mengubah dunia.

"Hanya orang yang memiliki visi yang bisa mengubah dunia ini, bukan orang yang pekerja keras." ujar Tahir.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: