Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Abbas Pecat Pejabat Tinggi Palestina yang Protes Pembunuhan Aktivis

Abbas Pecat Pejabat Tinggi Palestina yang Protes Pembunuhan Aktivis Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Presiden Mahmoud Abbas memecat direktur perpustakaan nasional Palestina setelah dia mengkritik pemerintah atas kematian seorang aktivis dalam tahanan pasukan keamanan Palestina.

Dalam sebuah surat yang diperoleh The Associated Press pada Selasa (27/7/2021), Ehab Bessaiso dicopot dari jabatannya, serta dari dewan direksi perpustakaan.

Baca Juga: Benny Gantz Sang Eks Jenderal Israel Bilang Ada Kesepakatan dengan Mahmoud Abbas, Ternyata Isinya...

Surat tertanggal 27 Juni dan ditandatangani Abbas itu tidak memberikan alasan pemecatan. Tapi itu terjadi tiga hari setelah Bessaiso menulis posting Facebook panjang yang mengkritik kematian Nizar Banat, seorang kritikus vokal dari Otoritas Palestina.

“Tidak ada yang membenarkan melakukan kejahatan,” tulis Bessaiso, mantan menteri kabinet dan juru bicara pemerintah. “Membunuh manusia adalah kejahatan, tidak peduli seberapa kabur, ambigu, dan emosional gambarannya.”

“Perbedaan pendapat bukanlah epidemi, atau keadaan darurat, atau pembenaran untuk pertumpahan darah,” tambahnya.

Banat meninggal dalam tahanan tak lama setelah dia ditangkap oleh pasukan keamanan Palestina. Keluarganya mengatakan dia dipukuli saat dia dibawa keluar dari rumahnya. Mereka menuduh Otoritas Palestina berusaha menutupi kematian itu.

Kematian Banat telah memicu protes selama berminggu-minggu. Para pejabat Palestina mengatakan masalah itu sedang diselidiki.

Otoritas Palestina secara luas dipandang korup dan otoriter, dengan jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa dukungan untuk Abbas, yang mengambil alih kekuasaan untuk masa jabatan empat tahun pada 2005, telah anjlok.

Abbas menghadapi tekanan yang meningkat setelah membatalkan pemilihan parlemen ketika tampaknya partai Fatah-nya akan menderita kekalahan telak dari kelompok militan Hamas yang bersaing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: