Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahmoud Abbas Jumpai Presiden Kongres Yahudi Dunia, Apa yang Dibahas?

Mahmoud Abbas Jumpai Presiden Kongres Yahudi Dunia, Apa yang Dibahas? Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, melakukan pertemuan dengan Presiden Kongres Yahudi Dunia, Ronald Lauder, di Tepi Barat pada Sabtu (10/10/2020). Acara ini menyusul seruan Lauder bagi warga Palestina untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai dengan Israel.

Menteri Urusan Sipil Palestina, Hussein al-Sheikh, mengungkapkan pertemuan itu dalam sebuah posting Twitter. Tidak ada rincian lebih lanjut tentang pertemuan antara Abbas dan Lauder.

Baca Juga: Panen Hampir Tiba, Israel Blokade Akses Warga Palestina ke Kebun Zaitun

Sedangkan Kongres Yahudi Dunia mengatakan dalam sebuah pernyataan, Lauder bertemu dengan pemimpin Palestina pada Sabtu. Pertemuan ini untuk kunjungan pribadi atas undangan Abbas, untuk membahas berbagai masalah tentang Palestina dan Timur Tengah.

Seseorang yang mengetahui pertemuan kedua tokoh itu di Washington mengatakan, bahwa kunjungan Lauder tidak dikoordinasikan dengan atau atas nama pemerintahan Presiden AS, Donald Trump. Kunjungan Lauder dalam kapasitas yang sangat pribadi.

Seorang pejabat Palestina mengatakan dengan syarat anonim bahwa Lauder tidak membawa pesan dari Gedung Putih. Sumber kedua Palestina mengatakan Abbas membahas seruan yang dia buat di PBB bulan lalu untuk konferensi perdamaian yang dipimpin PBB awal tahun depan.

Lauder merupakan seorang pengusaha Amerika Serikat (AS) yang juga pernah melakukan pertemuan dengan Abbas setahun yang lalu di New York. Dia punĀ  menghadiri upacara penandatanganan perjanjian Gedung Putih 15 September antara Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk menjalin hubungan formal.

PertemuanĀ  Abbas dan Lauder kali ini terjadi setelah Presiden Kongres Yahudi Dunia mengatakan kepada surat kabar Arab Saudi, Arab News, pada 16 September. Dalam wawancara itu, dia berharap kesepakatan akan membawa Palestina dan Israel kembali ke pembicaraan damai, yang gagal pada tahun 2014.

Palestina telah memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintahan Trump yang telah lama mereka tuduh sebagai bias pro-Israel. Palestina pun menolak langkah diplomatik negara-negara Teluk dengan Israel.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: