Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi dan Keuangan Digital Kian Diminati, Ini Buktinya...

Ekonomi dan Keuangan Digital Kian Diminati, Ini Buktinya... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan transaksi Sistem Pembayaran baik tunai maupun nontunai termasuk digital payment tumbuh positif disertai pesatnya digitalisasi ekonomi dan keuangan. Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Maret 2021 mencapai Rp782,7 triliun, tumbuh 7,61% (yoy).

Di sisi lain, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit pada Maret 2021 tercatat Rp668,7 triliun, tumbuh 9,58% (yoy) sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh tinggi sejalan dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya pembayaran digital dan akselerasi digital banking.

"Pertumbuhan tersebut tercermin dari nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada Maret 2021 sebesar Rp21,4 triliun, atau tumbuh 42,46% (yoy)," ujar Perry di Jakarta, Selasa (20/4/2021).

Baca Juga: Digital Banking Butuh Aturan Adaptif Biar Makin Berkembang

Kemudian volume transaksi digital banking juga terus meningkat, pada Maret 2021 tumbuh 42,47% (yoy) mencapai 553,6 juta transaksi. "Sedangkan nilai transaksi digital banking yang tumbuh 26,44% (yoy) mencapai Rp3.025,6 triliun," kata Perry.

Selanjutnya, mempertimbangkan akseptasi masyarakat, meningkatnya preferensi dan tren digitalisasi yang semakin meningkat, perkembangan teknologi, inovasi, serta perluasan ekosistem digital, BI melalui kebijakan sistem pembayaran terus mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, antara lain dengan pengembangan fitur QRIS.

"Sosialisasi dan edukasi terkait QRIS terus diperkuat dari sisi supply dan demand," tambah Perry.

Sementara itu, sebagai persiapan menyambut Hari Raya Idulfitri, BI memastikan kesiapan operasional, kelancaran, keamanan, dan keandalan Sistem Pembayaran yang diselenggarakan BI maupun Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran, serta mendorong penggunaan transaksi nontunai yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal.

"Selain itu, BI juga memperluas layanan kas khususnya penukaran uang oleh perbankan serta edukasi Rupiah kepada masyarakat terutama pada bulan Ramadan dalam rangka mengakselerasi program Cinta Bangga dan Paham Rupiah," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: