Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pantas Getol Mau Larang Bitcoin, Ternyata Negara Ini Mau Rilis Duit Digital Sendiri

Pantas Getol Mau Larang Bitcoin, Ternyata Negara Ini Mau Rilis Duit Digital Sendiri Kredit Foto: Kaspersky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gencar melarang aset kripto, ternyata Bank Sentral India (RBI) sedang menggodok mata uang digital nasional (CBDC); seperti yang China lakukan lebih dulu.

Otoritas India menyatakan dukungan terhadap mata uang digital nasional guna menggantikan aset kripto yang terbit secara pribadi, menurut laporanĀ Cointelegraph, dikutip Kamis (25/2/2021).

"Bank Sentral India sangat berperan dan ingin meniru proyek mata uang digital China, yuan digital," ujar Gubernur RBI, Shaktikanta Das, sebagaimana dilansir dari Bloomberg.

Baca Juga: 'Cryptocurrency Bukan Alat Pembayaran yang Sah', Kata Bank Sentral Negara ....

Baca Juga: Ternyata, Ini Tujuan Kemendag Turunkan PPnBM

Proyek rupee digital akan menjadi fokus utama RBI. Meski belum ada tanggal rilis resmi CBDC, Das mengklaim, saat ini RBI tengah menyempurnakan protokol teknologi dan prosedur sistem mata uang digital tersebut.

Das juga mempertahankan sikap antikripto RBI. "Cryptocurrency merupakan ancaman bagi stabilitas keuangan India."

Ia menyatakan, RBI telah melaporkan kekhawatiran itu kepada otoritas pemerintahan dan akan membentuk peraturan kripto.

Sebelumnya, marak larangan masuk terhadap aset kripto di India; otoritas meminta investor mencairkan aset mata uang virtualnya. Bahkan, promotor penawaran umum perdana menyatakan akan menjual aset kripto 24 jam setelah larangan pemerintah.

Pemangku kepentingan kripto di India mesti memperjuangkan industri dalam menghadapi tentangan pemerintah. Pada Maret 2020, Mahkamah Agung membatalkan larangan pertukaran kripto di bank komersial.

Mantan Kepala Teknologi Coinbase, Balaji Srinivasan mengkritik rumor larangan kripto sebab itu sama saja seperti melarang finansial teknologi.

Selain RBI, investor miliarder Rakesh Jhunjhunwala alias Warren Buffett dari India juga menyerukan larangan aset kripto dan menyarankan RBI fokus menggarap rupee digital.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: