Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Sentral Rusia Tolak Penerbitan Stablecoin Pribadi Berbasis Rubel

Bank Sentral Rusia Tolak Penerbitan Stablecoin Pribadi Berbasis Rubel Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pejabat senior di Bank Rusia telah menentang penerbitan stablecoin pribadi yang dipatok ke rubel Rusia.

Sergei Shvetsov, wakil gubernur pertama bank sentral Rusia, mengatakan bahwa bank tersebut bertujuan untuk melarang perusahaan swasta menawarkan stablecoin yang didukung oleh mata uang fiat negara tersebut.

Pengembang kripto Rusia hanya akan dapat menggunakan rubel digital Bank of Russia, kata Shvetsov. Menurut laporan 30 November oleh kantor berita lokal Prime, dia mengatakan bahwa pendekatan ini mengikuti "filosofi keunikan alat pembayaran".

Baca Juga: Pizza Hut Terapkan Pembayaran Lewat Bitcoin di Negara Ini

Shvetsov merujuk pada peraturan terkait yuan digital China yang mengkriminalisasi penerbitan stablecoin yang didukung yuan oleh pihak ketiga.

"China memberlakukan larangan menyeluruh pada stablecoin yang dipatok dalam yuan. Saya pikir kita tidak jauh dari itu. Bank akan menekan segala sesuatu yang diposisikan sebagai alat pembayaran. Kami berangkat dari premis bahwa rubel adalah alat pembayaran Federasi Rusia," kata Shvetsov dikutip dari Cointelegraph, Kamis (3/12/2020).

Olga Skorobogatova, wakil gubernur pertama Bank Rusia, menggarisbawahi kesulitan teknis dalam menerbitkan rubel digital:

Dia berkata, "sejauh ini, tidak ada satu pun regulator yang menemukan cara untuk memulihkan rubel jika smartphone hilang, misalnya, tetapi justru karena fakta bahwa [...] teknologi berkembang, kami memahami sendiri bahwa ini masalah dapat diselesaikan pada tahap kedua. [...] Secara teknologi, masalah ini harus diselesaikan."

Bank Rusia secara resmi merilis peta jalan untuk rubel digital pada Oktober 2020. Menurut bank, rubel digital seharusnya menjadi bentuk uang tambahan selain uang tunai.

Pada 30 November, Sberbank, bank terbesar yang dikelola negara di Rusia, mengumumkan rencananya untuk meluncurkan platform blockchain baru untuk perdagangan dan token asli yang disebut Sbercoin. Sebelumnya, Sberbank dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan stablecoin-nya sendiri yang dipatok ke rubel Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: