Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Chainlink Danai Proyek ACRE & Etherisc Terbitkan Asuransi Berbasis Blockchain

Chainlink Danai Proyek ACRE & Etherisc Terbitkan Asuransi Berbasis Blockchain Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hari ini, program Chainlink Community Grant mengumumkan pendanaan untuk kolaborasi asuransi berbiaya rendah antara Etherisc, protokol asuransi terdesentralisasi, dan ACRE Afrika, penerbit asuransi mikro yang berfokus pada benua terpadat kedua di planet ini.

Menurut pengumuman dari Chainlink, proyek ini bertujuan untuk membangun platform asuransi berbasis blockchain yang memberikan perlindungan terjangkau bagi hampir 250.000 petani kecil di Kenya, banyak di antaranya diperkirakan akan terpengaruh secara tidak proporsional oleh perubahan iklim selama tiga tahun ke depan.

"Kami sangat senang dapat melanjutkan pekerjaan kami dengan petani di Afrika Timur dengan menerima dukungan melalui hibah Chainlink Community untuk membantu membangun dan menerapkan model asuransi tanaman yang lebih andal dan hemat biaya dengan kolaborasi Etherisc," kata CEO ACRE Afrika, George Kuria dikutip dari Cointelegraph, Senin (16/11/2020).

Baca Juga: Canggih, Bandara di New York Lacak Virus Corona Pakai Blockchain

Platform yang direncanakan juga akan memberikan polis asuransi dengan angsuran pembayaran yang bernilai setara dengan 50 sen dalam mata uang lokal.

Uang hibah akan digunakan untuk membiayai beberapa aspek proyek, seperti mengembangkan kontrak pintar, membangun front-end yang ramah pengguna untuk berinteraksi dengan petani, mengintegrasikan dengan sistem pembayaran lokal, dan berbagai perkembangan teknis lainnya.

Selain itu, sebagian dari hibah ini akan digunakan untuk studi pembiayaan yang berkaitan dengan ekonomi asuransi untuk tanaman pertanian di banyak negara Afrika, dengan tujuan menentukan model pertanggungan berkelanjutan untuk perusahaan asuransi dan petani.

Proyek ini adalah bagian dari tren yang lebih luas dari minat yang berkembang pada teknologi blockchain yang menyebar di seluruh benua Afrika. Awal tahun ini, perusahaan teknologi cuaca open source Telokanda mengumumkan proyek blockchain untuk melacak cuaca di Afrika Barat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: