Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kamu Tak Akan Temukan Produk Kripto di Alibaba, Alasannya...

Kamu Tak Akan Temukan Produk Kripto di Alibaba, Alasannya... Kredit Foto: Alibaba
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raksasa e-commerce dari China, Alibaba adalah perusahaan berikutnya yang menyelesaikan layanan terkait cryptocurrency sebagai tanggapan atas tindakan keras kripto yang sedang berlangsung di China.

Alibaba secara resmi mengumumkan pada hari Senin bahwa platformnya akan melarang penjualan penambang cryptocurrency dan menangguhkan kategori untuk penambang dan aksesori blockchain dari situs webnya pada 8 Oktober.

Baca Juga: Studi Chainalysis: Eropa Jadi Wilayah dengan Transaksi Kripto Terbesar di Dunia

Selain menghentikan penjualan perangkat penambangan kripto, Alibaba akan memberlakukan larangan menggunakan platformnya untuk menjual mata uang kripto utama, seperti Bitcoin (BTC), Ether (ETH), Litecoin (LTC), serta koin yang lebih kecil seperti Quark (QRK).

Melansir dari Cointelegraph, Rabu (29/9), sayangnya pengumuman tentang pembatasan baru yang melibatkan kripto ini tidak menyebutkan batasan pada perangkat keras dan perangkat lunak terkait penambangan kripto, serta tutorial, panduan, dan strategi yang relevan.

Setiap penjual yang terus mendaftarkan penambang kripto atau produk yang relevan di platform Alibaba setelah 15 Oktober akan menghadapi hukuman berdasarkan aturan yang berlaku. Perusahaan itu memperingatkan dalam deskripsi terperinci tentang pembatasan baru. Beberapa hukuman yang tercantum termasuk memblokir toko, membekukan dan menutup akun pedagang karena secara jahat menghindari aturan baru seperti sengaja menempatkan produk yang relevan ke dalam kategori lain.

Alibaba mencatat bahwa perubahan kebijakan terbaru datang sebagai tanggapan terhadap masalah kepatuhan dalam mendaftarkan produk dan menangani transaksi.

"Anggota memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hukum dan peraturan terkait yang berlaku di negara penjualan mana pun. Kami akan melacak perubahan kebijakan di setiap negara dan menyesuaikan kebijakan kontrol kami sesuai dengan itu," kata perusahaan itu.

Langkah Alibaba datang segera setelah Pemerintah China mengumumkan serangkaian tindakan baru untuk memerangi adopsi kripto, menyatakan semua transaksi terkait kripto ilegal di negara itu pada hari Jumat. Menanggapi tindakan keras kripto yang diperbarui, pertukaran kripto besar seperti Binance dan Huobi kemudian menghentikan beberapa layanan di daratan China, sementara Sparkpool, kumpulan penambangan Ethereum terbesar kedua di dunia, mengumumkan penutupan total operasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: