Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh, Negara Ini Akan Tutup Penambangan Kripto pada Bulan ....

Waduh, Negara Ini Akan Tutup Penambangan Kripto pada Bulan .... Kredit Foto: Indodax
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pihak berwenang wilayah otonom China di Mongolia Dalam mengusulkan penutupan seluruh fasilitas penambangan aset kripto lokal. Mengapa?

Melansir Cointelegraph, Selasa (2/3/2021), hal itu bertujuan mengurangi konsumsi energi di area tersebut. Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Mongolia Dalam (NDRC) merilis proposal resmi guna menutup operasi penambangan kripto lokal sejalan dengan aturan hemat energinya.

Terbit pada Kamis (25/2/2021) pekan lalu, draf proposal menyarankan agar pemerintah, "Secara komprehensif membersihkan dan menutup proyek penambangan mata uang virtual pada akhir April."

Baca Juga: 'Blockchain dan Cryptocurrency Bakal Disrupsi Keuangan Saat Ini'

Baca Juga: Kata Bill Gates yang Skeptis soal Mata Uang Digital: Bitcoin Bukan untuk Saya

Otoritas juga mengusulkan larangan ketat terhadap proyek penambangan kripto di wilayah itu. NDRC akan mengumpulkan umpan balik publik atas draf proposal itu hingga Rabu (3/3/2021).

Reuters juga melaporkan, "Mongolia Dalam merupakan satu-satunya dari 30 wilayah daratan yang gagal memenuhi target hemat energi pada 2019, menurut kajian konsumsi energi dan intensitas energi Beijing."

Sebagai bagian dari proposal kendali energi baru, Mongolia Dalam bertujuan membatasi pertumbuhan konsumsi energi sekitar 5 juta ton, setara batubara standar pada 2021.

Otoritas juga berniat memangkas intensitas energi 3% dari level 2020. Antara 2016-2019, intensitas energi di wilayah itu melonjak 9,5%, sedangkn konsumsi energi secara keseluruhan naik hampir 65 juta ton.

Sebagai informasi, Mongolia Dalam jadi tujuan populer bagi penambang aset kripto karna harga listrik yang rendah. Otoritas lokal telah menindak keras operasi penambangan krpto di wilayah itu dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Agustus 2020, pejabat Mongolia Dalam pun mempertimbangkan kebijakan baru yang mencegah penambang kripto menggunakan listrik bersubsidi negara.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: