Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Galaxy Digital: Harga Aset Kripto Naik Karena Pemain Besar Turut Andil

Galaxy Digital: Harga Aset Kripto Naik Karena Pemain Besar Turut Andil Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Demidko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri dan CEO Galaxy Digital Mike Novogratz percaya investor institusional membantu mendorong kenaikan Bitcoin saat ini. Dalam sebuah wawancara dengan BBC World News hari ini, Novogratz mengatakan pemerintah di seluruh dunia mencetak uang dan "menurunkan nilai uang fiat" memicu kenaikan Bitcoin (BTC) yang sedang berlangsung, tetapi pemain institusional yang masuk ke crypto mungkin menjadi cerita yang lebih besar.

CEO Galaxy Digital menambahkan perusahaan-perusahaan besar telah mengubah sentimen mereka pada crypto dalam tiga tahun terakhir dan berpotensi memengaruhi pasokan koin yang tersedia.

Baca Juga: Harga Naik, Twitter Catat Minat Terhadap Aset Kripto Ikut Naik

“Sekarang kami melihat tempat-tempat seperti PayPal dengan 340 juta pelanggan melayani Bitcoin dan menjual Bitcoin [bersama dengan] perusahaan asuransi besar di Amerika Serikat,” kata Novogratz dikutip dari Cointelegraph, Senin (5/1/2021).

Investor Makro Raoul Pal menggemakan sentimen bullish Novogratz, mengatakan bahwa dia yakin harga Bitcoin mungkin mencapai antara $ 400K dan $ 1,2 juta atau Rp 5,5 hingga 16,6 milyar pada akhir tahun ini jika tren terus berlanjut.

Pal mengungkapkan pada bulan November bahwa 98% dari kekayaan bersih likuidnya diinvestasikan dalam BTC dan Ether (ETH).

Novogratz juga telah mengubah pendapatnya tentang persentase portofolio yang harus dialokasikan investor ke Bitcoin.

Sebelum November, CEO Galaxy Digital mengatakan bahwa Bitcoiners seharusnya menginvestasikan hingga 3% ke BTC dan HODLed selama lima tahun. Namun, bulan lalu dia menganjurkan investor baru memasukkan 5% ke dalam BTC karena "Bitcoin tidak akan kembali ke nol".

Banyak institusi besar bergabung dengan ruang crypto untuk pertama kalinya pada tahun 2020. Perusahaan intelijen bisnis MicroStrategy mengumumkan bahwa mereka telah membeli $ 425 juta atau Rp 5,9 triliun dalam bentuk BTC. Sebuah investasi yang sekarang bernilai lebih dari $ 1,2 miliar atau sekitar Rp 16,6 triliun dan kemudian membeli penurunan tersebut untuk menambahkan $ 650 juta BTC atau sekitar Rp 9 triliun ke kepemilikannya.

Pada bulan Desember, perusahaan asuransi MassMutual yang berbasis di Massachusetts membeli $ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun dalam bentuk BTC untuk akun investasi umumnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: