Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Divestasi Bank Permata, Laba Astra Gak Jadi Amblas

Berkat Divestasi Bank Permata, Laba Astra Gak Jadi Amblas Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis PT Astra International Tbk (ASII) terdampak signifikan terhadap pandemi Covid-19 sehingga kinerja keuangan perusahaan pun tidak maksimal. Sepanjang semester I 2020, pendapatan Astra turun 23% dari Rp116,18 miliar menjadi Rp89,79 miliar. Laba bersih perusahaan juga ikut terkontraksi 44% dari Rp9,80 miliar menjadi Rp5,49 miliar.

Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menjelaskan bahwa penurunan laba tersebut belum termasuk keuntungan dari divestasi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI). Jika keuntungan tersebut dikalkulasikan, total laba yang dikantongi Astra mencapai Rp11,4 triliun, naik 16% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Merdeka Copper Rogoh Kocek Rp500 M Lebih Buat Borong Saham Publik

"Tanpa memasukkan keuntungan penjualan ini, laba bersih grup menurun 44% menjadi Rp5,5 triliun, terutama karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan, yang disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19 dan langkah-langkah penanggulangannya," jelasnya secara tertulis, Jakarta, Rabu 29 Juli 2020.

Baca Juga: Cuma Sawit yang Bisa Bikin Cuan Astra Agro Lestari Terbang 796%

Sebagai catatan bisnis otomotif menyumbang laba bersih Astra sebesar Rp716 miliar pada semester I 2020. Angka tersebut turun 79% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,46 triliun. Capaian laba dari bisnis jasa keuangan juga menurun sebesar 25% dari Rp2,82 triliun menjadi Rp2,10 triliun. Begitu pula dengan bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi yang turun 29% dari Rp3,33 triliun menjadi Rp2,37 triliun. Untungnya, laba dari sektor agribisnis naik hingga 791% dari Rp35 miliar menjadi Rp312 miliar.

Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2020 sebesar Rp3.773, meningkat 3% dari nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2019. Kas bersih tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup, mencapai Rp1,4 triliun pada 30 Juni 2020, dibandingkan utang bersih sebesar Rp22,2 triliun pada akhir tahun 2019.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: