Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sandiaga: Ketangguhan UMKM Diuji pada Masa Pandemi

Sandiaga: Ketangguhan UMKM Diuji pada Masa Pandemi Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air sedang digoncang wabah virus corona. Sandiaga mengatakan, pandemi corona merupakan salah satu krisis yang harus dihadapi pelaku usaha termasuk oleh UMKM.

Menurut Sandiaga, kerugian adalah salah satu hal yang tak bisa dihindari pelaku usaha saat pandemi global ini. Dia pun mengimbau pengusaha UMKM untuk tetap bersemangat dan menjadikan krisis ini sebagai momentum untuk menempa diri.

Baca Juga: Sandi: Tim Ekonomi Jokowi Gagal Selamatkan UMKM

Apalagi, menurut dia, kewirausahaan lahir dari berbagai upaya untuk bertahan dalam berbagai tekanan dan beradaptasi dengan berbagai kondisi. Sandi mengibaratkan bahwa bila hari ini dokter perawat dan tenaga medis menjadi pahlawan dalam menghadapi pandemi, pelaku UMKM bisa menjadi pahlawan yang akan membangkitkan kembali roda perekonomian.

Dia menegaskan, UMKM merupakan sektor paling terdampak saat pandemi virus corona atau Covid-19. "Sebanyak 65 juta lebih unit usaha termasuk UMKM, 99% lebih dari 60% GDP disumbangkan oleh UMKM. Jadi yang harus menjadi fokus utama dalam penyelamatan ekonomi mestinya UMKM," tegasnya saat menjadi pembicara dalam webinar Indonesian Young Entrepreneur Summit Goest To Campus pada Selasa (22/9/2020).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menceritakan, ada pelaku UMKM yang mengaku omzetnya turun hingga 100% dalam dua minggu terakhir. Hal tersebut menunjukkan tekanan yang luar biasa bagi ekonomi kerakyatan tersebut.

Sandiaga mengatakan, jenis usaha UMKM sebagian besar menjalankan kegiatan secara harian. Oleh karena itu, penyaluran uang tunai melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT ) harus segera disalurkan dan itu akan mempercepat pemulihan dari dampak Covid-19. "Karena begitu masyarakat memiliki akses ke uang tunai mereka, hal itu akan mendorong konsumsi mereka dan akan berdampak ke UMKM," ucapnya.

Dia pun meminta kepada pelaku usaha UMKM harus dapat beradaptasi dengan kondisi saat ini. Sebab, dari sejumlah prakiraan dampak dari penyebaran virus corona bagi sektor ini masih akan terasa hingga tiga bulan ke depan.

Sementara itu, Founder KAHMIPreneur Kamrussamad menilai bahwa penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) & Skema Pinjaman Pemda dengan bunga 0% merupakan langkah tepat untuk menyelamatkan ekonomi daerah di tengah pandemi corona ini.

Terlebih, kata dia, dana yang digelontorkan sebesar Rp11,5 triliun dapat menggerakan sektor riil melalui program ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, dan ketahanan sektor riil.

Anggota Komisi XI DPR itu mengingatkan, dana tersebut harus disertai bunga yang rendah maksimal 6%, skema dan persyaratan penyaluran disederhanakan, dan menjangkau pelaku usaha UMKM serta pelaku usaha baru bukan hanya pada nasabah lama.

"Dengan penjaminan Askrindo dan Jamkrindo serta subsidi bunga/margin sesuai PMK 85, harusnya mampu membangkitkan sektor riil," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: