Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah, Jawa Barat Berhasil Ekspor Kopi 160 Ton dalam 6 Bulan!

Wah, Jawa Barat Berhasil Ekspor Kopi 160 Ton dalam 6 Bulan! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah pandemi, ekspor komoditas kopi Provinsi Jawa Barat hingga semester I 2020 mencapai 160 ton. Ke mana saja tujuan ekspor kopi daerah itu?

Sejak awal 2020, Australia sudah menjadi salah satu tujuan ekspor kopi Jawa Barat. Angka ekspor ke Negeri Kangguru itu telah mencapai 16 ton. 

"Ini merupakan kebangkitan ekonomi Jawa Barat di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya pintu ekspor sudah terbuka lagi,"kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) kepada wartawan saat pelepasan ekspor kopi yang diproduksi CV Prima Agro Lestari di Bandung, Jumat (9/10/2020) sore.

Baca Juga: Transaksi Harian Naik 24,22%, Kapitalisasi Pasar Modal Lampaui Rp5,877 T

Baca Juga: Huawei Kena Tekanan Amerika, Analis Apple: Bisa Saja Mereka Jual Bisnis Honor

Sebelumnya Jawa Barat sudah mengekspor ubi ke Hongkong. Sedangkan untuk kopi sendiri Jabar masih mengandalkan West Java Coffee dengan berbagai jenis seperti kopi Puntang, kopi Preanger dan sebagainya. Rerata para konsumen di manca negara menyukai jenis kopi Arabika dari dataran tinggi.

Terbukanya keran ekspor Kopi asal tanah Pasundan  ini diharapkan mampu memenuhinya kebutuhan kopi dunia.

Emil menyebutkan untuk pengelolaan kopi di Jabar biasanya bekerja sama dengan beberapa pihak swasta dengan melibatkan petani-petani kopi melalui koperasi.

"Kalau Australia bisa membeli kopi ke kita artinya negara-negara lain juga bisa melakukan yang sama," ujarnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sudah melakukan kerja sama dengan Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) dalam ekspor kopi ke berbagai negara. 

Selain itu, lanjut Emil Pemprov Jabar juga akan berkolaborasi dengan Kemendag guna memperkuat promosi ekspor kopi dengan membuat berbagai video pengolahan kopi. Sebab, dalam mengjasilkan kopi yang berkualitas dibutuhkan proses yang panjang, mulai dari menanam bibit, merawat, panen kemudian  processing hingga akhirnya disajikan.

"Mudah-mudahan hari ini mengawali kebangkitan ekonomi Jawa Barat di bidang pangan," tambahnya.

Adapun Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan mengatakan ekpor kopi Indonesia sudah mencapai USD 3 miliar. Kemendag RI pun mencermati beberapa potensi ekspor kopi Indonesia ke depan. Pertama kopi yang diolah ecara khusus atau kopi Komersial yang menunjukkan ada kenaikan permintaan.

"Pangsa pasar  komersial kopi jauh lebih besar dibandingkan dengan kopi spesial. Komersial kopi ini kebanyakan di negara-negara  kawasan Asia sedangkan yang komersial  kebanyakan negara maju termasuk Australia," ujarnya.

Ke depan, lanjut Kasan, Kemendag RI akan terus mendorong kopi Java Preanger dari Jawa Barat agar mampu menembus pasar Uni Eropa selain 31 jenis kopi di Indonesia yang sudah memiliki indikasi geografis. 

Namun, ia menilai kopi lokal asli tanah air masih kurang branding sehingga belum dikenal seperti kopi dari Colombia. 

"Di saat-saat sulit sekarang ini ternyata masih ada celah-celah juga yang kita bisa isi untuk ekspor nasional dan tentunya ini akan sangat menggembirakan karena bisa meningkatkan perekonomian yang berbasis pertanian di pedesaan di Jawa Barat," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: