Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, mengatakan bahwa pemerintah akan terus berkomitmen mendorong terwujudnya harga eceran tertinggi (HET) untuk garam rakyat. Lebih lanjut, Mantan Jenderal TNI tersebut mengatakan bahwa fokus utama pemerintah adalah kesejahteraan petani garam lokal.
“Kita harus mencari keseimbangan antara garam impor dan garam produksi lokal, karena kalau bukan kita yang memikirkan nasib para petani garam, siapa lagi?” kata Moeldoko dalam rapat koordinasi Pra Kondisi HET Minimum Garam Rakyat bersama K/L terkait di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (19/10). Baca Juga: BRI Sabet 3 Penghargaan Tempo Financial Award
Harga garam di tingkat petani masih belum menunjukkan kenaikan. Bahkan, petani garam di Cirebon, Jawa Barat, beberapa waktu lalu melaporkan langsung kepada Moeldoko bahwa harga garam sempat berada dibawah Rp400 per kg. Baca Juga: Nilai Ekspor Sawit Capai US$21,4 Miliar, Setara 14,9 Persen Ekspor Non-Migas
Para petani pun mengeluhkan kebijakan impor garam yang mengakibatkan harga garam rakyat anjlok. Oleh karenanya, petani garam meminta pemerintah untuk membuat kebijakan yang membantu menjaga kestabilan harga, yakni melalui HET.
“Harga garam sampai saat ini tidak memberikan kepastian dan keuntungan bagi para petani,” lanjut Moeldoko. “Petani garam sama dengan petani lainnya, mereka selalu diombang-ambingkan harga.”
Sementara itu, Moeldoko mengatakan bahwa KSP bersama Kemenkomarves dan K/L lainnya telah melakukan koordinasi untuk mengatur tata niaga garam.
Harapannya, kedepan tidak ada lagi impor garam oleh pihak ketiga karena garam akan diimpor oleh industri atau produsen. Tujuannya untuk mencegah terjadinya impor berlebihan yang dapat menghancurkan pasar dan berdampak pada petani garam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: