Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Daftarkan Logo Demokrat, SBY Dikatai Paranoid demi Bangun Cikeas Corporation

Daftarkan Logo Demokrat, SBY Dikatai Paranoid demi Bangun Cikeas Corporation Kredit Foto: Instagram/Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu pendaftaran logo Partai Demokrat ke Kemenkumham dinilai bakal menimbulkan sentimen negatif terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Demokrat sendiri.

"Publik akan beranggapan langkah Presiden keenam RI itu justru semakin menegaskan adanya politik dinasti dalam tubuh Partai Demokrat," ujar Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo saat dihubungi, Senin (12/4/2021).

Seperti diketahui, kubu Moeldoko mengungkapkan informasi soal pendaftaran logo Partai Demokrat ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) atas nama SBY.

Baca Juga: Pendiri Demokrat Bongkar Sejadi-jadinya, Orangnya SBY Bikin Cikeas Hilang Muka: Memalukan!

Menurut Karyono, langkah ini di satu sisi bisa dikatakan terobosan baru dalam tradisi partai politik di Indonesia. Tetapi di sisi lain jika pendaftaran nama dengan segala atribut partai diatasnamakan secara pribadi maka hal itu justru semakin meneguhkan bahwa SBY telah membangun dinasti di Partai Demokrat.

"Langkah ini justru akan membentuk persepsi publik bahwa SBY sedang membuat partai Demokrat mirip perusahaan keluarga atau Cikeas Corporation," ungkapnya.

Sehingga, kata Karyono, jika langkah SBY mendaftarkan Demokrat sebagai hak intelektual secara pribadi dikabulkan, maka ini menjadi lonceng kematian demokrasi di partai Demokrat.

Lantas apa alasan lain yang menyebabkan SBY melalukan hal itu? Faktornya, menurut Karyono, bisa jadi didorong oleh sikap paranoid yaitu kekhawatiran yang berlebihan kepemimpinan partai Demokrat jatuh ke tangan orang lain di luar trah Cikeas.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: