Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata AHY, Jokowi Gak Tahu-menahu Tingkah Moeldoko

Kata AHY, Jokowi Gak Tahu-menahu Tingkah Moeldoko Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Rabu (17/2/2021) malam, mengirimkan surat kepada jajaran pengurus partai di tingkat pusat dan daerah, dan kepada seluruh kader terkait situasi terkini Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD (GPK-PD) secara ilegal.

Pesan ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP PD, Herzaky Mahendra Putra, kepada media.

Baca Juga: Panas Isu Kudeta, AHY Sebut SBY-Jokowi Masih 'Mesra'

"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas soliditas, kesetiaan, dan kebulatan tekad dari seluruh kader yang tetap menjaga kedaulatan, kehormatan, dan eksistensi Partai Demokrat yang kita cintai bersama," tulis AHY dalam pesan tertulisnya.

AHY mengatakan bahwa dirinya terus memantau dan menerima laporan dari para kader tentang kudeta di Partai Demokrat secara ilegal dan inkonstitusional yang masih saja berupaya untuk melakukan pemberontakan dan pengkhianatan hingga saat ini.

Putra sulung SBY ini mengungkapkan, polanya kuno. Pertama, berupaya untuk memengaruhi para pemilik suara dan tidak berhasil, lalu mencoba memengaruhi pengurus DPD dan DPC dan tidak berhasil, mereka pun mencoba memengaruhi mantan pengurus yang kecewa, dan mengklaim bahwa itu merepresentasikan pemilik suara. Kedua, berupaya mencoba memengaruhi semua dengan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara, padahal itu hoaks dan tipuan belaka.

"Kemudian, mereka juga menggunakan alasan KLB (Kongres Luar Biasa) karena faktor internal. Padahal, persoalannya adalah eksternal, yakni kelompok ini sangat menginginkan seseorang sebagai Capres 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum PD melalui KLB," ungkapnya.

Menurut AHY, ia telah mendapatkan sinyal dari Presiden Jokowi bahwa tidak tahu mengenai apa yang dilakukan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara ilegal. Apa yang menjadi klaim mereka hanya upaya kelompok yang ingin menakut-nakuti kader serta berupaya merusak hubungan baik SBY dan Jokowi.

"Terhadap hal itu, saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu-menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader. Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup baik. Tapi kelompok ini berusaha memecah belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," ujar AHY.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: