Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Ngeri, Masker Scuba Ternyata Beneran Gak Aman Dipakai, Buang Jauh-jauh!

Bikin Ngeri, Masker Scuba Ternyata Beneran Gak Aman Dipakai, Buang Jauh-jauh! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia dan PT Kereta Commuterline Indonesia telah resmi melarang penumpang kereta api jarak jauh dan KRL Commuterline, untuk tidak memakai masker scuba. Masker jenis ini dinilai tak efektif mencegah penularan Covid-19.

Dr. Adam Prabata, kandidat PhD di Kobe University, Jepang sepakat dengan pelarangan tersebut. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun tidak merekomendasikan penggunaan masker kain dari bahan elastis, untuk semua situasi di luar rumah. Tak cuma di kereta api saja.

Adam menjelaskan, masker scuba memang tak ampuh mencegah Covid karena berbahan dasar neoprene. Neoprene merupakan bahan kain sintetik elastis, yang sering digunakan sebagai pakaian olahraga.

Baca Juga: Dear Penumpang KRL, Mulai Senin Wajib Pakai Masker Jenis Ini!

"Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan masker yang bersifat elastis, termasuk neoprene yang merupakan kain masker scuba, sebagai bahan masker. Sebab, material jenis ini akan mengalami pembesaran pori bila direnggangkan, dan cenderung terdegradasi seiring waktu. Sehingga, filtrasi masker menjadi tidak efektif," jelas Adam via akun Instagramnya.

Dokter yang aktif memberikan edukasi seputar Covid ini juga mengatakan, masker scuba yang dijual di pasaran, mayoritas hanya terdiri dari 1 lapis kain.

Padahal, menurut WHO, masker kain minimal harus terdiri dari 3 lapis atau lebih. Tergantung jenis kainnya.

"Agar efektif, masker kain harus memiliki filtrasi minimum 70 persen. Faktanya, tidak ada bahan kain 1 lapis untuk masker, yang mampu mencapai filtrasi 70 persen," terang Adam.

Baca Juga: Masker Scuba dan Buff Tak Efektif Cegah Penularan Corona, Begini Kata Dokter RS UGM

Meski begitu, masker kain tetap direkomendasikan untuk saat ini. Sebab, masker tersebut dapat mencegah penularan Covid dari pasien yang tidak atau belum bergejala. Selain itu, juga untuk mencegah diri sendiri dari menulari orang lain.

Karena bisa saja, kita telah terinfeksi Covid, tapi tidak atau belum bergejala.

"Masker kain yang baik harus terdiri dari 3 lapis. Lapisan dalamnya harus berbahan dasar katun, supaya dapat menyerap air. Sementara lapisan tengah yang merupakan filtrasi droplet, bisa terbuat dari bahan dasar katun atau polypropilene. Sedangkan lapisan luar yang tidak menyerap air, bisa terbuat dari bahan polypropilene, polyester, dan bahan sintetik lainnya," pungkas Adam. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: