Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Grup yang Pimpin Boikot Facebook Buat Kampanye Baru, Minta Boikot Instagram dan ....

Grup yang Pimpin Boikot Facebook Buat Kampanye Baru, Minta Boikot Instagram dan .... Kredit Foto: Unsplash/Tim Bennett
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kelompok yang menginisiasi boikot pemasangan iklan di Facebook kembali mengambil tindakan baru; gerakan mereka pada Juli 2020 berhasil membuat sejumlah perusahaan besar berhenti memasang iklan di Facebook untuk sementara.

Kini, Liga Antifitnah (ADL) dan National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) meminta perusahaan berhenti mengunggah konten ke Instagram. Lewat seruan itu, kelompok hak sipil itu ingin memprotes Facebook karena kebijakannya terhadap ujaran kebencian dan iklan politik.

"Organisasi kami dan pakar lainnya telah memperingatkan Facebook selama bertahun-tahun tentang masalah berbahaya, seperti kelompok dan individu yang berpotensi menyalahgunakan Facebook. Namun, mereka berkali-kali juga tak mendengarkan," jelas kelompok itu, seperti informasi yang Warta Ekonomi lansir dari CNN Internasional, Kamis (17/9/2020).

Baca Juga: 4 Fitur iOS 14 yang Tarik Perhatian Pengguna, Ada Cara Screenshot Baru!

Baca Juga: Cara Download dan Install iOS 14 dan iPadOS 14, Banyak Fitur Baru!

Apalagi, baru-baru ini, kelompok itu menganggap Facebook gagal menghapus halaman yang memicu masyarakat bersenjata Amerika berkumpul di Kenosha, Wisconsin, setelah penembakan Jacob Blake.

Untuk memprotes Facebook, kelompok itu menginisiasi kampanye 'Hentikan Kebencian untuk Raih Keuntungan'. Mereka mengimbau, "kami meminta para individu untuk setop pakai Instagram selama sehari, lalu serempak mengunggah rangkaian pesan terkoordinasi di akun medsos pada pekan ini."

Lebih lanjut, Aktor Sacha Baron Cohen yang telah menjadi kritikus vokal Facebook dan Bos Mark Zuckerberg turut ikut serta dalam gerakan boikot Instagram yang berlangsung pada Rabu (16/9/2020) waktu setempat.

Facebook tak menanggapi permintaan komentar soal hal itu, menurut CNN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: