Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pukulan Telak Diplomat Muda ke Vanuatu: Simpan Khotbah Anda!

Pukulan Telak Diplomat Muda ke Vanuatu: Simpan Khotbah Anda! Kredit Foto: Kemlu.go.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sidang Umum PBB jadi panggung internasional bagi Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman. Pemimpin negara kecil di lautan Pasifik itu, menggunakan momen berdiri di hadapan forum internasional, untuk menuduh Indonesia melakukan pelanggaran HAM di Papua, dan masih berlanjut hingga saat ini.

Menurut dia, dugaan pelanggaran HAM di Papua menjadi perhatian khusus negara-negara Pasifik yang menyeru agar Indonesia mengizinkan Dewan HAM PBB mengunjungi Papua.

Baca Juga: Mengenal Diplomat Muda Silvany Pasaribu yang Berani Sentil Vanuatu

Namun, kata Loughman, seruan itu tidak direspons oleh Pemerintah Indonesia.

“Saya meminta pemerintah Indonesia untuk merespons seruan pemimpin Pasifik,” ujar dia.

Ini bukan yang pertama kali. Tudingan Vanuatu juga dilayangkan dengan menyebut Indonesia tak memberi izin kepada Dewan HAM PBB untuk berkunjung ke Papua.

"Kami prihatin atas Pemerintah Indonesia yang menunda pemberian konfirmasi waktu untuk Komisioner HAM untuk mengunjungi Papua," kata Wakil Tetap Vanuatu untuk PBB Sumbue Antas pada 2019.

Melalui seorang diplomat muda, Indonesia meminta Vanuatu berkaca dalam mengatasi masalah HAM di negerinya sendiri, sebelum mendikte apa yang harus dilakukan Indonesia.

“Indonesia akan membela diri dari segala advokasi separatisme yang disampaikan dengan kedok kepedulian terhadap hak asasi manusia yang artifisial,” Silvany Austin Pasaribu, diplomat muda yang mewakili Indonesia menggunakan hak jawab, di Sidang Umum PBB.

Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa Vanuatu bukan perwakilan warga Papua, saat menyampaikan hak jawab atas tuduhan pelanggaran HAM yang dilontarkan negara Pasifik itu terhadap Indonesia.

“Anda bukanlah representasi dari orang Papua, dan berhentilah berfantasi untuk menjadi salah satunya,” kata sang diplomat muda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: