Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disalip Demokrat, Gerindra Sih Ngakunya Gak Apa-Apa: Biasa...

Disalip Demokrat, Gerindra Sih Ngakunya Gak Apa-Apa: Biasa... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, tak mau ambil pusing terkait hasil survei Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang menempatkan elektabilitas Gerindra turun. Dalam survei itu, Gerindra hanya menempati urutan ketiga setelah Partai Demokrat.

Muzani mengaku tak masalah dengan hasil survei tersebut. "Oh enggak apa-apa, itu kan biasa di survei kan terus menerus mengalami situasi naik turun seperti itu. Bahkan jadi itu sesuatu yang biasa," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga: Prabowo Capres Paling Potensial, Gerindra Sesumbar: Punya Kemampuan Penuhi Harapan Masyarakat

Muzani mengaku hasil survei itu tak menjadi persoalan serius partainya. "Tapi kami menganggapnya sebagai sebuah hal yang juga harus jadi perhatian kami di partai supaya partai mengalami perbaikan-perbaikan gerakan," katanya.

Wakil Ketua MPR RI ini memastikan, bicara survei internal Partai Gerindra masih dalam tren yang positif seperti diungkap lembaga survei lainnya. "Masih oke, survei kami masih oke. Tapi semua survei kami menganggapnya positif," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, setelah pemerintah menolak mengesahkan hasil KLB ilegal, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) makin rajin keliling Nusantara. Dampaknya, elektabilitas Partai Demokrat bertengger pada angka 11,2%, berada di posisi kedua setelah PDIP dengan elektabilitas 24%.

Partai Gerindra berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 9% dan Partai Golkar dengan elektabilitas 7,4%. Hal ini merupakan hasil survei Lembaga Pendidikan, Penelitian, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang dirilis di Jakarta, Rabu (5/5/2021). Survei ini diselenggarakan pada periode 8-15 April di 34 provinsi, dengan 1.200 responden dan margin of error 2,8%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: