Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

#PDIPSarangKomunis, Banteng: Salah Minum Obat, Nalarnya Lompat-lompat

#PDIPSarangKomunis, Banteng: Salah Minum Obat, Nalarnya Lompat-lompat Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah heboh Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), di Twitter muncul berbagai tagar yang jadi trending topic. Salah satunya #PDIPsarangKomunis.

Entah siapa dalangnya dan apa tujuannya tagar ini dilambungkan? Tapi yang pasti, kader banteng tak mau ambil pusing. "Mereka salah minum obat," kata politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno.

Entah siapa yang memulai pertama kali menulis #PDIPsarangKomunis. Tapi, tagar tersebut ramai seharian, kemarin. Berdasarkan pantauan hingga pukul 18.30 (20/6/2020), tagar ini sudah diperbincangkan warganet sebanyak 21,8 ribu kali. Bahkan tagar ini masuk menjadi salah trending topic di Twitter.

Baca Juga: Kalau Poyuono Mangkir Sidang MK, Prabowo Bakal...

Isi cuitan warganet yang menggunakan #PDIPsarangKomunis banyak dibarengi dengan RUU HIP. Warganet menuding PDIP menjadi dalang RUU yang jadi kontroversial tersebut. 

Lalu bagaimana tanggapan PDIP soal tagar tersebut? Hendrawan mengatakan, mereka yang menyebut PDIP sarang PKI terkait dengan RUU HIP adalah orang-orang yang salah minum obat. Sehingga nalarnya melompat-lompat.

Menurutnya, RUU HIP itu sudah menjadi usulan inisiatif DPR yang dibahas oleh semua fraksi. "Di draf terakhir RUU HIP sudah menampung masukan dari banyak orang anggota Panja yang terdiri dari beberapa fraksi," kata Hendrawan, kemarin. 

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, memilih sabar dengan serangan tersebut. Dia mengaku, tidak baper terkait tudingan PDIP sarang komunis. Menurut dia, PDIP adalah partai yang lahir dari, oleh, dan untuk rakyat. Adanya pihak-pihak yang menolak RUU HIP ini merupakan hal wajar dalam negara demokrasi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: