Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei SMRC: Mayoritas Warga Ragu Divaksin

Survei SMRC: Mayoritas Warga Ragu Divaksin Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini menunjukkan, hanya 46% warga yang secara tegas menyatakan bersedia melakukan vaksinasi Covid-19. Sekitar 28% menyatakan tidak mau divaksin dan ada 23% yang menyatakan masih ragu.

"Pemerintah perlu melawan kampanye antivaksin, meyakinkan rakyat bahwa vaksin aman, meyakinkan publik bahwa bahwa pandemi belum berakhir dan setiap warga bertanggung jawab untuk mencegah penyebaran wabah," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani pada acara rilis survei nasional SMRC bertajuk "Satu Tahun COVID-19: Sikap dan Perilaku Warga terhadap Vaksin" yang ditayangkan secara daring pada Selasa (23/3/2021).

Baca Juga: Kemenkes: Vaksin Novavax Hingga Pfizer Masuk Di Paruh Dua 2021

Menurut Deni, bila pencegahan penyebaran Covid-19 hendak dicapai secara efektif, diperlukan minimal 70% warga yang memiliki kekebalan tubuh terhadap virus corona. "Hanya bila 70% itu tercapai, Indonesia akan memiliki herd immunity yang diperlukan untuk membasmi Covid-19," ujar Deni.

Menurut Deni, terdapat sejumlah faktor yang mungkin memengaruhi kesediaan seseorang untuk divaksin. Pertama, soal keyakinan bahwa vaksin aman. Survei menemukan bahwa 64% warga yang percaya bahwa vaksin aman bersedia untuk divaksin, sementara hanya 16% warga yang percaya vaksin aman bersedia untuk divaksin.

Kedua, pengaruh dari adanya kampanye menolak vaksin. Sekitar 35% warga yang pernah mendapat ajakan untuk menolak vaksin menyatakan bersedia divaksin, sementara 47% warga yang tidak pernah mendapat ajakan menolak vaksin bersedia divaksin.

Ketiga, rasa kekhawatiran atau ketakutan akan penularan Covid-19. Survei menemukan bahwa 59% warga yang menyatakan sangat takut tertular vaksin menyatakan bersedia divaksin, sementara hanya 38% warga yang menyatakan tidak takut tertular corona menyatakan bersedia divaksin.

Keempat, persepsi tentang masih terus bertambahnya kasus penularan Covid-19. Survei menemukan bahwa 52% warga yang percaya jumlah terinfeksi Covid-19 makin banyak menyatakan bersedia divaksin, sementara hanya 39% warga yang tidak percaya jumlah terinfeksi Covid-19 makin banyak menyatakan bersedia divaksin.

Survei yang mencakup semua provinsi di Indonesia ini dilakukan pada 28 Februari 2021–8 Maret 2021 dengan metode wawancara tatap muka. Survei ini melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara acak, dengan margin of error 3,07%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: