Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Proyeksi OJK Regional 4 Jatim Hadapi Sektor Keuangan 2021

Begini Proyeksi OJK Regional 4 Jatim Hadapi Sektor Keuangan 2021 Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Surabaya -

Otoritas Jasa Keuangan(OJK) Regional 4 Jatim mencatat pertumbuhan ekonomi Jatim di triwulan III 2020 masih terdampak oleh adanya pandemi Covid-19 yaitu, terkontraksi sebesar 3,75% secara yoy. Angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan triwulan II 2019  hal itu tercermin dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara quarter to quarter (qtq) yang tumbuh sebesar 5,89%.

Sementara inflasi Jatim dibulan Oktober 2020 tahun ke tahun sebesar 1,39%, sedangkan jika dibandingkan dengan IHK September 2020 mengalami deflasi sebesar 0,02%.Baca Juga: OJK Dorong Perbankan Salurkan Kredit di Sejumlah Sektor

Menurut Kepala OJK Regional 4 Jatim, Bambang Mukti Riyadi, terjadinya deflasi sebasar 0,02% tersebut, dikarenakan ada penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran, antara lain kelompok  makanan, minuman dan tembakau  sebesar  0,17%  dan kelompok transportasi sebesar 0,21%.

“Untuk kelompok yang mengalami inflasi adalah kelompok kesehatan sebesar  0,50%,  kelompok  rekreasi,  olahraga,  dan  budaya  sebesar  0,52%,  dan  kelompok  penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,45%,” terang Bambang Mukti Riyadi dalam keterangan resminya di Surabaya, Selasa (1/12/2020).Baca Juga: HUT ke-9: OJK Gelar Konser Amal Bantu Pelajar Mahasiswa Terdampak Pandemi Covid-19

Sementara disektor keuangan di Jatim Bambang Mukti Riyadi menyebutkan, stabilitas sektor jasa keuangan sampai dengan triwulan III 2020, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) disaat pendemi alami pertumbuhan  sebasar 8,7% secara yoy pada bulan Oktober 2020, dibandingkan posisi September 2020 tumbuh sebesar 7,9%.

“Peningkatan ini dikarenakan  adanya fenomena ketidak pastian uang tunai atau disebut "Cash is the king in the uncertainty situation",” ujar Bambang sapaannya.

Pertumbuhan tersebut lanjut Bambang, berbanding terbalik dengan pertumbuhan kredit yang terus menurun karena lemahnya permintaan kredit dan kehati-hatian bank dalam menyalurkan kredit.  Kredit Perbankan Jatim terkontraksi 2,3% pada Oktober 2020, menurun lebih dalam dibandingkan  September 2020 yang terkontraksi hanya 1,8%.

“Diperkirakan tumbuh solid di rentang 7-11% (yoy) di 2020 dan melandai di 2021 seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi,” bebernya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: