Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Aksi Barbar Pendukungnya, Twitter Kunci Akun Donald Trump

Gegara Aksi Barbar Pendukungnya, Twitter Kunci Akun Donald Trump Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tom Brenner
Warta Ekonomi, Washington -

Twitter mengatakan telah mengunci akun Presiden Amerika Serikat Donald Trump selama 12 jam pada Rabu (6/1/2021). Tindakan itu sekaligus peringatan bahwa Twitter dapat menangguhkan akun Trump secara permanen.

Penguncian sementara akun buntut dari pelanggaran yang dilakukan Donald Trump terhadap aturan Twitter.

Baca Juga: Orang-orang Trump Bikin Chaos, Ini Respons Nyelekit Presiden Terpilih Biden

Trump, menurut Twitter, telah mengunggah twit yang isinya dinilai mendukung aksi kekerasan dalam demonstrasi yang berlangsung di Gedung Capitol, Washington DC.

"Kami telah meminta penghapusan tiga twit @realDonaldTrump yang di-posting sebelumnya hari ini karena pelanggaran berat dan berulang terhadap Kebijakan Integritas Sipil kami," kata Twitter dilansir CNN, Kamis (7/1/2021).

"Artinya, akun @realDonaldTrump akan dikunci selama 12 jam setelah twit tersebut dihapus. Jika twit tersebut tidak dihapus, akun tersebut akan tetap terkunci," ujarnya.

Twit-twit Donald Trump sebelumnya dilabeli Twitter sebagai twit yang provokatif dan menyesatkan. Semula, Twitter hanya membatasi twit-twit Trump tidak bisa di-retweet, di-reply maupun diberi like.

Setelahnya, Twitter memutuskan untuk menangguhkan sementara akun Trump, dengan opsi bisa ditangguhkan secara permanen jika melakukan pelanggaran serupa.

"Pelanggaran di masa mendatang...akan mengakibatkan penangguhan permanen akun @realDonaldTrump," imbuh Twitter.

Penguncian terhadap akun Trump tersebut merupakan respons Twitter menanggapi seruan kelompok sipil agar Trump dilarang dari platform media sosial tersebut.

Sebelumnya, aksi demonstrasi yang dilakukan para pendukung Trump di Washington DC berbuntut kerusuhan. Pendukung Trump menentang pengesahan kemenangan Joe Biden yang sekaligus pengesahan kekalahan Trump.

Massa bertindak anarkistis setelah mendobrak masuk pintu Capitol dan menentang pengesahan Biden sebagai presiden terpilih. Dua orang dari massa pendukung Trump dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

Sementara itu, pengesahan kemenangan Joe Biden sebagai presiden AS berikutnya terpaksa ditunda.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: