Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Gengsi Mengaku Kalah dari Joe Biden, Ini Buktinya!

Trump Gengsi Mengaku Kalah dari Joe Biden, Ini Buktinya! Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengakui dia kalah dalam pemilihan presiden (pilpres) 3 November. Dia masih malu-malu untuk mengakui rivalnya dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai pemenang pilpres Amerika.

"Waktu akan menjawabnya," kata Donald Trump. Baca Juga: Georgia Milik Joe Biden, Isyarat Lepas Pemerintahan Lama Terlihat dari Donald Trump

Trump, yang menolak untuk mengakui bahwa dia kalah dalam pilpres AS, berbicara pada briefing di Gedung Putih tentang pandemi Covid-19.

"Idealnya kami tidak akan melakukan lockdown," katanya. 

"Saya tidak akan pergi (melakukannya). Administrasi ini tidak akan melakukan lockdown," katanya lagi, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (14/11/2020). Baca Juga: Donald Trump Turun Tahta, Israel Bakal Serang Iran

Sesaat kemudian, Trump mengakui akan ada pemerintah penggantinya. Namun, dia masih malu untuk menyebutnya sebagai pemerintah Joe Biden-Kamala Harris.

"Mudah-mudahan, apa pun yang terjadi di masa depan, siapa yang tahu pemerintahan mana, saya kira waktu akan menjawabnya, tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa pemerintahan ini tidak akan lockdown," kata Trump.

Trump kemudian berdiri sementara beberapa pembicara lain berbicara tentang tanggapan pemerintah terhadap pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 243.000 orang di Amerika Serikat.

Trump kemudian meninggalkan acara di Rose Garden Gedung Putih tanpa menanggapi wartawan yang meneriakkan pertanyaan seperti; "Kapan Anda akan mengakui Anda kalah dalam pilpres?".

Pernyataan Trump itu adalah yang pertama baginya sejak 5 November, ketika dia secara keliru mengklaim menang dan mengatakan pemilu AS dicurangi.

Media-media AS telah memproyeksikan pada hari Jumat bahwa Biden memenangkan pilpres di negara bagian Georgia, yang memberinya tambahan suara menjadi total 306 electoral votes, yang sekaligus menentukan dirinya sebagai pemenang pilpres untuk Gedung Putih, sedangkan Trump selesai dengan 232 electoral votes.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: