Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbongkar, Trump Rupanya Diam-diam Punya Rekening Bank di China

Terbongkar, Trump Rupanya Diam-diam Punya Rekening Bank di China Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tom Brenner
Warta Ekonomi, Washington -

Sebuah fakta terungkap bahwa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memiliki rekening bank di China. Trump juga disebut menghabiskan bertahun-tahun mengejar proyek bisnis di negara Tirai Bambu. 

Menurut laporan New York Times, akun itu dikendalikan oleh Trump International Hotels Management dan membayar pajak antara tahun 2013 dan 2015.

Baca Juga: Masuk Masa-masa Krusial, Biden Unggul Lagi dari Trump Versi Japat

Juru bicara Trump mengatakan rekening bank itu dibuka untuk mengeksplorasi potensi kesepakatan hotel di Asia. Dalam laporan disebutkan rekening bank milik Trump di China telah membayar pajak lokal sebesar 188.561 dolar AS.

Pengacara untuk Trump Organization, Alan Garten, menyebut laporan New York Times sebagai spekulasi dan mengatakan bahwa itu hanya menimbulkan sebuah asumsi yang salah. Menurutnya, rekening bank tersebut hanya diperuntukkan untuk membayar pajak lokal.

"Tidak ada kesepakatan, transaksi atau aktivitas bisnis lain yang pernah terwujud. Sejak 2015, kantor tidak aktif. Meskipun rekening bank terbuka, itu tidak pernah digunakan untuk tujuan lain," kata Garten kepada New York Times, seperti dikutip dari BBC, Kamis (22/10/2020).

Trump memiliki banyak kepentingan bisnis baik di AS maupun di luar negeri. Ini termasuk lapangan golf di Skotlandia dan Irlandia, serta jaringan hotel mewah bintang lima. Trump memiliki rekening bank asing di China, Inggris dan Irlandia.

Hal ini sangat kontras dengan pernyataannya Agustus lalu bahwa dia ingin menawarkan kredit pajak untuk membujuk perusahaan AS agar memindahkan pabrik keluar dari China. 

Dia juga mengancam akan mencabut kontrak pemerintah dari perusahaan yang terus melakukan outsourcing pekerjaan ke China.

Dalam pidatonya, Trump berjanji akan menciptakan 10 juta pekerjaan dalam 10 bulan, mengatakan pemerintahannya akan mengakhiri ketergantungan pada China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: