Keluar dari RS dan Ngaku Kebal Covid-19, Nasib Trump Justru Makin Apes
Pakar kesehatan masyarakat di Amerika Serikat (AS), berharap presiden Donald Trump akan lebih menganggap serius pandemi setelah dirinya terinfeksi virus corona baru (Covid-19).
Dia ingin Trump bertindak tegas dan membujuk para pendukungnya bahwa mengenakan masker dan menjaga jarak sosial sangat penting untuk melindungi diri mereka sendiri.
Baca Juga: Kebangetan Bandel, Baru Sampai Gedung Putih, Eh Trump Malah Lepas Masker
Tetapi sebaliknya, Trump justru kembali meremehkan ancaman mematikan dari virus tersebut.
Dikutip dari laman New York Times, ketika Trump selesai mendapatkan perawatan di rumah sakit militer AS, dia langsung menuju Gedung Putih beberapa jam kemudian.
Alih-alih menaati protokol Covid-19, Trump malah melepas maskernya saat tiba di Gedung Putih.
Dirinya kemudian bergabung dengan beberapa orang yang menggunakan masker.
Hal tersebut membuat orang-orang yang berada di sekitar Gedung Putih merasa khawatir lantaran banyak pasien dapat menularkan virus hingga 10 hari setelah gejala dimulai.
Tump bahkan kembali meremehkan pandemi, dirinya mengatakan bahwa orang-orang tidak perlu takut dengan virus tersebut.
"Jangan takut dengan Covid. Jangan biarkan itu mendominasi hidupmu," ujar Trump.
Ilmuwan, para ahli, serta dokter sangat marah mendengar komentar dari Trump tentang penyakit yang telah menewaskan lebih dari 210.000 orang di AS itu.
"Saya tidak bisa memahami komentarnya. Ini gila!," ungkap Harald Schmidt, asisten profesor etika medis dan kebijakan kesehatan di Universitas Pennsylvania.
Menurut Harald, komentar kontroversial Trump merupakan tindakan yang tidak patut dibenarkan.
"Itu benar-benar tidak bertanggung jawab," tuturnya.
Dr. William Schaffner, spesialis penyakit menular di Universitas Kedokteran Vanderbilt, menilai pesan yang disampaikan Trump 'berbahaya'.
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: