Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kondisi Paru-Paru Trump Terus Dipantau Dokter Presiden

Kondisi Paru-Paru Trump Terus Dipantau Dokter Presiden Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Dokter yang merawat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memantau kondisi paru-parunya setelah presiden menerima oksigen tambahan. Trump sedang dirawat di rumah sakit setelah terinfeksi virus corona.

Hal ini disampaikan sebelum Trump wartawan dengan muncul bersama di iringi-iringan kendaraan yang mengawalnya. Trump yang berusia 74 tahun melambaikan tangan di belakang mobil warna hitam di berjalan di depan rumah sakit Walter Reed National Military Medical Center.

Baca Juga: Ketika Xi Jinping Kirim Doa untuk Kesembuhan Donald Trump

Para pendukungnya yang berada di sana mengibarkan bendera Trump 2020 sambil berseru 'USA! USA!'. Dalam video yang diunggah di Twitter, Trump mengatakan ia merencanakan 'kejutan kecil' untuk pendukungnya yang berada di luar rumah sakit.

Pada Senin (5/10/2020) dokter mengatakan Trump menerima dua dosis antivirus melalui infus, Remdesivir selama lima hari. Ia juga menerima steroid dexamethasone yang biasanya digunakan untuk kasus-kasus berat.

Dokter presiden Dr Sean P Conley mengakui level oksigen dalam darah Trump turun dalam beberapa hari terakhir dan presiden AS ke-45 itu juga demam pada Jumat (2/10) pagi. Ditanya mengenai hasil pemeriksaan kondisi paru-paru Trump, ia mengatakan tidak ada masalah klinis besar yang perlu dikhawatirkan.

"Ditemukan hal-hal yang sudah diperkirakan, tapi tidak ada masalah klinis besar yang perlu dikhawatirkan," kata Conley.

Ia mengakui kondisi presiden sempat lebih buruk dari yang diungkapkan sebelumnya. Conley mengatakan Trump sudah menunjukan kemajuan. Dalam konferensi pers sebelumnya pernyataan para dokter dan Gedung Putih bertolak belakang.

Pada tahun ini Trump banyak meremehkan risiko pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi 7,4 juta orang dan menewaskan lebih dari 209 ribu warga AS. Pandemi juga menyusutkan pertumbuhan ekonomi dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Trump terinfeksi tepat satu bulan sebelum pemungutan suara pemilihan presiden dan telah mengguncang pasar keuangan. Sejumlah orang di lingkar terdekatnya juga positif virus corona, serta tiga orang anggota Senat dari Partai Republik.

Pekan lalu dua staf Gedung Putih dinyatakan positif virus corona. Seorang sumber mengatakan pembantu Trump, Nicholas Luna juga dinyatakan positif.

Departemen Kesehatan New Jersey mengatakan Gedung Putih telah memberikan lebih dari 200 nama yang menghadiri acara penggalangan dana kampanye Trump di lapangan golf miliknya di Bedminster, Kamis (1/10/2020) lalu. Tidak lama usai penasihat Trump, Hope Hicks dites positif.

Pakar penyakit menular Johns Hopkins University,  Dr Amesh Adalja mengatakan respons Conley menunjukan X-ray mengindikasi adanya pneumonia.

"Temuan yang sudah diperkirakan adalah ia memiliki bukti pneumonia di X-ray, jika memang normal mereka akan mengatakan normal," kata Adalja.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: