Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gede Pasek Sindir Fans Garis Keras Demokrat: Belajar dari Ruhut Sitompul

Gede Pasek Sindir Fans Garis Keras Demokrat: Belajar dari Ruhut Sitompul Kredit Foto: Gedepaseksuardika,blogspot.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eks-politikus Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika menyindir pengikut garis keras partai politik tersebut. Apa katanya?

Pasek awalnya mengaku enggan berbicara tentang hiruk pikuk yang dialami bekas partainya itu, tapi Pasek merasa didesak untuk bercerita.

Dia pun menceritakan awal mula terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum PD dalam KLB yang berlangsung 30-31 Maret. Hingga akhirnya, SBY setelah terpilih secara aklamasi meminta kepada Pasek agar Anas Urbaningrum menyetorkan nama-nama dari kubu Anas.

Baca Juga: Mau Konflik Internal Cepat Rampung, Pendiri Demokrat Usulkan Ini

Baca Juga: Kesal Diadu Domba dengan AHY, Ibas Buka Suara

Alhasil, meski nama-nama disetorkan, tapi tak diakomodir dalam kepengurusan. Padahal, Anas dan dirinya lah yang mengusulkan agar SBY menjadi Ketum atas dasar untuk menyelamatkan partai dan memahami kader-kader partai yang ingin menjadi caleg.

"Di situ saya baru paham ternyata gentlement aggreement sulit bisa dilakukan walaupun dengan figur yang begitu hebat jika memang sudah tidak ada komitmen. Alkisah semua teman2 AU (Anas Urbaningrum) hilang dari struktur DPP. Kuku Cikeas kuat karena pertama kali Bapak-anak jadi Ketum dan Sekjen (SBY dan Edhie Bhaskoro Yudhoyono)," ucapnya.

Pasek mengatakan, sebenarnya masih ada sisi lain soal komitmen yang teringkari dari kisah KLB tersebut. Padahal jika mau, AU sangat bisa memainkan kartu truf tetapi demi kekompakan malah semua temannya tersapu habis.

"Ternyata yang diperjuangkan jauh penampilan dengan isi dalamnya," kata Pasek dengan tagar #bukanmerpati

Dirinya mengaku apa yang diceritakan adalah sekelumit sejarah masa lalu, dan bicara fakta soal KLB 2013 lalu. Adapun, soal janji-janji yang diingkari sudah dikubur lama. Namun demikian, apa yang diceritakan itu sebagai sebuah pelajaran politik, dan semoga ini bermanfaat.

"Dan saya hanya bicara KLB masa itu bukan dan tidak ada urusan dengan KLB masa kini," ucapnya.

Pasek menegaskan, dirinya tidak mau ikut campur KLB kali ini karena memang tidak ada urusan, dan tidak ada kepentingan. "Saya hanya berbagi cerita agar yg merasakan angin sorga jangan menganggap diajak ke sorga. Sebab kecewanya...itu bisa buat..... Sakitnya tu disini..!#bukanmerpati," sindir Pasek.

"Bagi yang jadi die hard hari ini, silakan belajar dari bang @ruhutsitompul yang pada akhirnya kabur juga... #bukanmerpati," tulisnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: