Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tepis Berbagai Isu, Arab Saudi Akhirnya Umumkan Ibadah Haji 2021

Tepis Berbagai Isu, Arab Saudi Akhirnya Umumkan Ibadah Haji 2021 Kredit Foto: Antara/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS
Warta Ekonomi, Riyadh -

Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan rencana Kerajaan Arab Saudi untuk menggelar ritual ibadah haji tahun 1442 Hijriah/2021, dengan standar khusus sesuai protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.

Dilansir SPA, Minggu (9/5/2021), pengumuman soal rencana ibadah haji tahun ini merupakan niatan dari pihak Kerajaan Arab Saudi untuk  memungkinkan pengunjung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk melakukan ritual haji dan umrah.

Baca Juga: Jemaah Haji Seluruh Dunia Terancam Batal Masuk Tanah Suci, Ini Pertimbangan Arab Saudi

"Kerajaan Arab Saudi memprioritaskan kesehatan dan keselamatan jemaah, sesuai dengan kontrol dan standar kesehatan,, keamanan dan regulasi, sehingga para peziarah dapat menjalankan ritualnya dalam lingkungan yang aman," ungkap Kementerian.

Kementerian Haji dan Umrah menegaskan bahwa otoritas kesehatan di Arab Saudi akan terus memantau kondisi dan mengambil semua langkah untuk memastikan kesehatan para jemaah ketika pelaksanaan ibadah haji.

"Rencana operasional untuk haji tahun ini akan diumumkan kemudian," imbuhnya.

Seperti diketahui, penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441 Hijriah atau tahun 2020 lalu, digelar secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Wabah COVID-19 yang melanda hampir seluruh dunia memaksa penyelenggaraan ibadah haji pun mesti dilakukan secara terbatas dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Ibadah haji tahun lalu dilakukan secara terbatas dengan jumlah sekitar 1.000-an jemaah dengan proses seleksi yang ketat. Jemaah yang menerima persetujuan berhaji tahun 2020, sebanyak 70 persen adalah warga non-Arab Saudi yang tinggal di wilayah Kerajaan dan 30 persen sisanya adalah warga negara Saudi.

Mereka diwajibkan menjalani tes PCR COVID-19 serta wajib melaksanakan karantina sebelum dan setelah pelaksanaan ibadah haji.

Keputusan ini diambil untuk memastikan haji dilakukan dengan cara yang aman dari perspektif kesehatan masyarakat. Selain itu, sambil mengamati semua langkah-langkah pencegahan dan protokol jarak sosial yang diperlukan untuk melindungi dari risiko penularan virus, sesuai dengan ajaran Islam dalam menjaga kehidupan manusia.

Pemerintah Arab Saudi menegaskan penerapan protokol kesehatan menjadi prioritas utama untuk menjaga keselamatan para peziarah sampai mereka kembali ke negara asal mereka dengan selamat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: