Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dilantik Jokowi, Ini Fokus Ali Ghufron Benahi BPJS Kesehatan

Dilantik Jokowi, Ini Fokus Ali Ghufron Benahi BPJS Kesehatan Kredit Foto: BPJS Kesehatan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyatakan siap meneruskan tugas direksi lama yang habis masa tugasnya dalam memberikan pelayanan program JKN-KIS.

Sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 37P Tahun 2021 tentang Pengangkatan Keanggotan Dewan Pengawas dan Keanggotaan Direksi BPJS Kesehatan Masa Jabatan Tahun 2021-2026 tanggal 19 Februari 2021, Presiden RI Joko Widodo melantik jajaran Direksi BPJS Kesehatan baru pada Senin (22/2/2021). Dengan demikian, kepemimpinan baru di organisasi Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan tersebut resmi berjalan.

“Kami siap meneruskan langkah BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta JKN-KIS. Tak lupa kami juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi para Direksi BPJS Kesehatan yang telah purna tugas. Terima kasih atas kontribusi dan dedikasi yang begitu besar dalam memimpin BPJS Kesehatan mengelola Program JKN-KIS,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti usai dilantik, di Jakarta, Senin(22/2/2021).

Baca Juga: Jokowi Lantik Dirut dan Dewas Baru BPJS Kesehatan dan BPJamsostek

Harus diakui bahwa Program JKN-KIS juga telah menjadi top of mind pembiayaan pelayanan kesehatan di Indonesia. Pemanfaatan program ini terus meningkat. Itu menunjukkan bahwa Program JKN-KIS sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Banyak masyarakat Indonesia yang sudah memanfaatkan Program JKN-KIS. Untuk pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) tercatat 49,2 juta kasus ditahun 2016. Angka ini naik menjadi 69,6 juta kasus di tahun 2020. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) tercatat 7,6 juta kasus di tahun 2016 dan menjadi 9,03 juta kasus di tahun 2020.

"Tentu dalam perjalanannya kedepan akan ada dinamika dan tantangan tersendiri dalam mengelola JKN-KIS. Namun kami optimis, dengan kerja keras bersama, kita dapat meningkatkan kinerja menjadi lebih baik lagi mencapai target-target yang ditetapkan, serta melakukan penyempurnaan di berbagai aspek," ujar Ali Ghufron.

Menurutnya, terdapat sejumlah hal yang menjadi fokus perhatian jajaran direksi baru. Pertama, fokus pada upaya meningkatkan kualitas layanan kepada peserta sesuai customer journey, antara lain dengan mengurai antrean di fasilitas kesehatan, mempercepat koordinasi rujukan antar fasilitas kesehatan, mengoptimalkan bridging sistem informasi BPJS Kesehatan dengan layanan fasilitas kesehatan, serta memperkuat upaya edukasi publik mengenai JKN-KIS.

"Disamping itu kami juga akan fokus adanya keterlibatan dari stakeholder dan masyarakat (termasuk pusat, daerah, Asosiasi Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, profesi, perguruan tinggi serta lembaga penelitian, para ahli dan pengamat BPJS Kesehatan) dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS. Dan hal yang juga sangat penting menjadi fokus direksi baru adalah bagaimana berupaya menjaga sustainabilitas keuangan program ini," jelas Ali Ghufron.

Ia menuturkan bahwa untuk meningkatkan cakupan kepesertaan JKN-KIS, pihaknya berencana mengoptimalkan keterlibatan peserta dan berbagai pihak lainnya untuk mendukung JKN-KIS. Dengan demikian, masyarakat yang belum memperoleh perlindungan jaminan sosial kesehatan bisa segera terdaftar menjadi peserta JKN-KIS.

"Untuk membangun ekosistem JKN-KIS yang ideal, BPJS Kesehatan memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Ekosistem JKN-KIS yang sehat akan tercapai bila masing-masing pemangku kepentingan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, kami juga akan melakukan optimalisasi kerja sama lintas sektoral dengan kementerian/ lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya," kata Ali Gufron.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: