Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata Pak Polisi Masker Harga Mati, Tidak Pakai Masker Bisa Mati!

Kata Pak Polisi Masker Harga Mati, Tidak Pakai Masker Bisa Mati! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus tidak bosan-bosannya mengimbau kepada semua masyarakat agar mentaati protokol kesehatan (prokes). Termasuk penggunaan masker khususnya untuk masyarakat DKI Jakarta.

Apabila warga tidak menggunakan masker dalam rangka melindungi dirinya maka itu akan berpotensi bisa mengancam jiwa dirinya tersebut.

Baca Juga: Asyik! Orang-orang di Italia Sebentar Lagi Bisa Keluar Ruangan Tanpa Masker Setelah...

"Tolong kami mengharapkan masyarakat mau sadar, patuh kepada prokes 5M di sini. Ada beberapa spanduk juga sudah kita sampaikan ke masyarakat, masker ini harga mati kemudian tidak pakai masker bisa mati," kata Yusri di Jakarta.

Polda Metro Jaya sendiri disebutnya terus melakukan imbauan-imbauan terkait penggunaan masker agar masyarakat bisa teredukasi dan mulai tertib kembali memakai masker.

"Itu salah satu upaya kami menyampaikan ke masyarakat agar masyarakat bisa teredukasi bahwa memang masker ini menjadi suatu kebutuhan," ujarnya.

Angka kasus COVID-19 di Ibu Kota ini terus mengalami peningkatan setiap harinya. Begitu juga angka kematian akibat corona terus mengalami kenaikan juga. Akan tetapi, jumlah orang yang sembuh dari corona juga bertambah juga.

Dalam ha ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 510.667 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 451.013 dengan tingkat kesembuhan 88,3 persen, dan total 8.220 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen," kata Dwi di Jakarta.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 32,6 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,8 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: