Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenali Gejala dan Penyebab Sariawan pada Anak

Kenali Gejala dan Penyebab Sariawan pada Anak Kredit Foto: Unsplash/Xavier Mouton Photographie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setiap orang pasti pernah mengalami sariawan, termasuk juga anak dan bayi. Dokter mengingatkan untuk tidak mengabaikan sariawan yang terjadi pada anak.

Dokter spesialis anak dr Herwanto mengatakan, sariawan adalah peradangan yang terjadi di dalam rongga mulut yang ditandai dengan kemerahan, bengkak, atau luka yang dapat disertai dengan peradangan. Gejala lain sariawan adalah sakit, panas, bahkan kehilangan fungsi. Bahkan bila sariawan terlalu dalam pada mukosa atau rongga mulut, akan menyebabkan perdarahan.

Baca Juga: Kak Seto Imbau Orangtua Pastikan Anak-anak Gembira selama Pandemi

"Tentunya kita tidak ingin anak-anak kita berlanjut pada suatu keluhan sariawan yang mengalami perdarahan," kata Herwanto dalam webinar online, Kamis (15/10/2020).

Herwanto mengatakan, ketika sariawan, anak bisa jadi tidak mau makan. Itu saja sudah membuat orang tua senewen dan segera mencari pertolongan. "Anak-anak tidak mau makan dan minum bila merasakan nyeri, apalagi bayi," kata Herwanto.

Menurut Herwanto, sariawan paling sering terjadi pada pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, langit mulut, dan dasar rongga mulut. Semua area yang di dalam rongga mulut, mukosanya atau bagian kulit yang melapisi rongga mulut, bisa jadi tempat terjadinya sariawan.

"Lima lokasi sariawan yang dialami ini bisa berdampak besar pada anak bila tidak segera diatasi dengan baik," ujar Herwanto.

Sariawan, menurut Herwanto, juga menyebabkan nyeri. Akibat nyeri sariawan, anak bisa kesulitan makan. "Karena bagian sariawan akan terasa sakit ketika terkena makanan kalau kita mengunyah atau berbicara," jelasnya.

Sariawan tidak menular. Sariawan bisa terjadi selama satu sampai dua pekan, tetapi ada juga jenis sariawan yang bisa terjadi sampai satu bulan.

"Secara umum sariawan sebagian besar dapat sembuh dengan sendirinya. Tapi ada beberapa bagian kecil, sariawan yang memang memerlukan pertolongan atau pengobatan," ujarnya.

Pengobatan pada sariawan pada anak-anak harus dilakukan agar tidak memberikan dampak negatif. Misalnya, pola makan terganggu, kekurangan cairan, lemas, dan tidak mau minum.

"Kekurangan cairan memberikan efek demam," kata Herwanto.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: