Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Timur Tengah Memanas, ICP Kena Imbas

Timur Tengah Memanas, ICP Kena Imbas Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada Juli 2019 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata ICP naik sebesar US$0,32/barel menjadi US$61,32/barel dari US$61/barel pada Juni 2019.

Tak hanya ICP, peningkatan juga dialami harga minyak jenis SLC atau Minas yang pada Juli 2019 mencapai US$61,98/barel. Angka ini naik sebesar US$0,14/barel dari US$61,84/barel pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Efek Perang Dagang, ICP Juni Turun Jadi US$61 Per Barel

Tim Harga Minyak Indonesia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Faktor lainnya yakni kesepakatan OPEC dan negara-negara Non OPEC untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak hingga akhir Maret 2020.

"Produksi minyak mentah OPEC pada bulan Juni 2019 turun sebesar 68.000 bareL/hari menjadi sebesar 29,8 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya juga menjadi penyebab kenaikan harga minyak," ujar Tim Harga Minyak Indonesia , Rabu (7/8/2019).

Baca Juga: Dibayangi Sentimen Perang Dagang, ICP Mei 2019 Merosot

Faktor lainnya adalah laporan Energy Information Administration (EIA) bahwa stok crude oil AS pada bulan Juli 2019 turun sebesar 32 juta barel menjadi sebesar 436,5 juta barel dibandingkan stok di bulan Juni 2019.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah  juga dipengaruhi oleh penambahan kuota impor dari Pemerintah China kepada beberapa kilang di China dengan total 56,85 juta mt.

Hal ini mengakibatkan meningkatnya permintaan minyak mentah di China, serta  peningkatan crude oil throughput di China sebesar 1,2% menjadi 6,6 juta barel per hari dan di Taiwan sebesar 1% menjadi 970 ribu barel per hari dibandingkan dengan awal bulan Juli 2019.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: