Zenius mengumumkan penutupan putaran pendanaan praseri B. Siapa pemimpin putaran itu? Bagaimana Zenius akan memanfaatkan dana terbaru tersebut?
Melansir KrAsia, Selasa (5/1/2021), Zenius berniat menggunakan dana itu untuk pengembangan platform sehingga bisa menciptakan inovasi fitur.
CEO Zenius, Rohan Monga mengklaim, pihaknya sudah merilis fitur baru seperti Automated Doubt-Solving yang mendapat dukungan kecerdasan buatan. "Sistem merekomendasikan video konsep dan pertanyaan latihan guna menjelaskan pemikiran di balik solusi, memungkinkan siswa aktif menerapkannya dalam rangkaian pertanyaan," imbuhnya.
Baca Juga: Digertak China, Bursa Efek New York Batal Lakukan Hal Ini!
Baca Juga: Pengamat: Harga Bitcoin Bisa Capai Rp1,4 Triliun Tahun Ini, Tetapi ....
Zenius juga merilis sistem manajemen pembelajaran 'Zenius untuk Guru'. Perusahaan mengklaim, lebih dari 6 ribu guru di Indonesia menggunakan itur tersebut.
Pada April lalu, Zenius menggandeng Gojek guna menyajikan konten edukasi gratis bagi jutaan pengguna Gojek--khususnya pelajar.
Pada babak pendanaan itu, Alpha JWC Ventures dan Openspace Ventures bergabung dengan deretan investor lama; seperti Kinesys, Northstar, dan BeeNext.
Kisah Bisnis Zenius Saat Ini
Meski mayoritas layanannya gratis selama semester awal 2020, pendapatan Zenius kabarnya meningkt lebih dari 70% pada paruh kedua--dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu.
Segmen kelas siaran langsung Zenius meningkatkan pengguna hingga 10 kali lipat sejak fitur itu mengudara pada Maret 2020--dengan tingkat retensi lebih dari 90%. Kini, kelas siaran langsung hampir mewakili 50% pendapatan Zenius.
Di Indonesia, Zenius bersaing langsung dengan Ruangguru, startup yang menawarkan layanan serupa.